Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Awas Terserang GERD sampai Kanker Saat Asam Lambung Kamu Naik!

HAI Internship - Selasa, 31 Desember 2019 | 17:30
rasa terbakar hingga kerongkongan mnejadi perbedaan penyakit GERD dengan maag.
tribunjabar.com

rasa terbakar hingga kerongkongan mnejadi perbedaan penyakit GERD dengan maag.

Hai-Online.com – Tau nggak sih kalau nyeri dada itu nggak cuman karena kelainan jantung, tapi bisa karena naiknya asam lambung ke kerongkongan yang disebut GERD (Gastro Esofagheal Reflux Disease).

Menurut dr. Ari F. Syam Sp.PD yang dikutip dari Kompas.com, pasien dengan GERD bisa datang karena nyeri dada dan bisa merasakan rasa panas di dada seperti terbakar (heart burn).

Biasanya itu, nyeri dada yang datang dibarengin sama mulut pahit, karena ada asam yang naik (regurgitasi).

Dari hasil survei yang kami lakukan melalui media sosial dengan menggunakan kuesioner GERD (GERD-Q), terungkap bahwa antara 20 sampai 30 persen responden kemungkinan mengalami GERD.

Baca Juga: Tangan Sering Berkeringat Jadi Tanda Penyakit Jantung, Begini Penjelasan Dokter

GERD juga bisa menyebabkan banyak komplikasi lho. Nggak heran, karena asam lambung da nisi lambung yang naik itu bisa bikin luka pada dinding dalam kerongkongan.

Yang awalnya cuma luka, lama lama bisa makin luas dan menyebabkan penyempitan dari kerongkongan bawah.

Malah GERD juga menyebabkan perubahan struktur dari dinding dalam kerongkongan yang menyebabkan terjadinya penyakit Barrett’s yang merupakan lesi pra-kanker.

Di luar saluran cerna, asam lambung yang tinggi dapat menyebar ke gigi (erosi dental), tenggorokan (faringitis kronis), sinus (sinusitis), pita suara (laringitis), saluran pernapasan bawah (asma), bahkan sampai paru-paru (fibrosis paru idiopatik).

Baca Juga: Dari Malaria Sampai Kencing Tikus, Hati-Hati 6 Penyakit Saat Musim Hujan

Nah, Penyakit GERD sebenarnya bisa dideteksi dengan menggunakan kuesioner GERD lho. Pertanyaanya itu terdiri dari pertanyaan positif adanya GERD, yaitu panas dada, seperti terbakar (heart burn) dan adanya sesuatu yang balik arah (regurgitasi).

Sementara pertanyaan negatif adalah adanya nyeri ulu hati dan mual.

Dua pertanyaan terakhir dari kuesioner ini adalah gangguan tidur dan obat yang diberikan untuk mengatasi keluhan tersebut.

Poin didasarkan dari frekuensi kejadian dari pertanyaan yang ada setiap harinya dalam 1 minggu.

Dari hasil survei yang telah dilakukan, total skor yang didapat dari kuesioner dapat diduga bahwa seseorang tersebut menderita GERD atau tidak yaitu jika nilai kurang dari 8, kemungkinan tidak menderita GERD, jika > atau = 8 kemungkinan menderita GERD.

Jadi prinsip utama mengobati GERD adalah menghilangkan gejalanya dan mencegah komplikasi. Caranya adalah dengan obat-obat an atau merubah gaya hidup kalian ke yang lebih sehat.

(*)

Penulis: Syaharani Putri Allya

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x