Viral Pemuda Tenggak Sebotol Sirup Demi Rp 20.000, Begini Penjelasan Ahli Gizi

HAI-online.com - Belakangan ini video seorang pemuda tenggak satu botol sirup secara langsung viral di media sosial.

Salah satunya diunggah oleh akun Instagram Makassar Info, @makassar_iinfo pada Minggu (22/12/2019).

Dalam video, pemuda tersebut diketahui menenggak sebotol sirup karena mendapat tantangan demi uang Rp 20.000.

Sejumlah netizen pun turut berkomentar atas tindakan yang dilakukan pemuda tersebut dan menyoroti masalah kesehatan yang bisa terjadi padanya setelah melakukan aksi itu.

Baca Juga: Nekat Bunuh Ular Kobra Sembarangan, Bahaya Ini Bisa Menghampiri

Aksi ini pun disayangkan oleh ahli gizi dr. Tan Shot Yen yang mengatakan bahwa pemuda tersebut lebih memprioritaskan uang ketimbang kesehatannya.

"Orang Indonesia butuhnya uang. Tidak butuh edukasi, enggak butuh kesehatan apalagi yang lain," ujar Tan kepada Kompas.com.

Menurutnya, kekurangpedulian pemuda tersebut dinilai menggampangkan kondisi kesehatan, karena sudah ada asuransi kesehatan.

Tan menjelaskan bahwa dalam sirup ada zat yang paling mengerikan, yakni High Fructose Corn Syrup.

Baca Juga: Kegigit Ular Kobra Disembuhin Pake Bawang Merah, Ini Penjelasan Dokter

"Orang mikirnya itu sirup buah, padahal produk industri," ujar Tan. Produk industri yang dimaksud Tan merupakan produk ultra proses. Adapun masalah pangan ultra proses antara lain:

1. Pencetus obesitas
2. Pencetus gangguan gizi pada anak tumbuh kembang
3. Pencetus PTM (Penyakit Tidak Menular): Diabetes, hipertensi, sindroma metabolik
4. Mudah didapat, praktik, ekonomis, dirancang untuk menciptakan kecanduan, dianggap penyokong pertumbuhan ekonomi & industri
5. Menyasar kelompok masyarakat menengah ke bawah

Sedangkan High Fructose Corn Syrup juga mengandung sejumlah risiko jika mengonsumsinya dalam jumlah banyak seperti yang dilansir dari Healthline:

Baca Juga: Stress Karena Banyak Tugas? Ini Tiga Cara Sederhana Redakan Ketegangan

1. Fruktosa dalam HFCS dapat menyebabkan masalah kesehatan jika dikonsumsi dalam jumlah berlebih.
2. Meningkatkan risiko penyakit lemak hati
3. Meningkatkan risiko obesitas dan kenaikan berat badan
4. Asupan berlebihan terkait dengan diabetes
5. Dapat meningkatkan risiko penyakit serius lainnya seperti jantung dan kanker
6. Tidak mengandung nutrisi penting