“Dari awal pengerjaan hingga lagunya jadi, banyak hal baru yang kita temukan dan pelajari. Karena proses pengerjaan dan pembuatannya kita bekerjasama dengan mas Erix, musisi yang kuat karakternya, jadinya karakter musik juga ke-infused. Jadi ada warna baru di lagu-lagu di album ini, yang ternyata responnya juga sangat baik. Jadilah ini semacam mixed feelings,” tutur Sansan bercerita singkat tentang nama album Mixed Feelings.
Nggak hanya cover album yang unik, pengerjaan lagunya pun juga. Menggunakan metode rekaman yang terpisah, vokal dilakukan di Pulau Pramuka, sementara proses recording untuk drum dilaksanakan di kawasan Mega Mendung.
Bass di Motoloco garage, keyboard juga gitar direkam di Kozi Coffee.
Baca Juga: Sekolah di Thailand Larang Muridnya Punya Rambut Poni Jadi Viral
Dochi mengaku beberapa ide lirik lagunya muncul ketika ia dan Sansan trip ke Pulau Seribu.
"Pertama mendarat ke situ, ketemu satu situs pembuangan sampah yang itu gila banget, itu jadi cover si 'Amuk Redam'. Lalu pas perjalanan kita diving, kami lihat kapal mengeruk tanah untuk reklamasi. Banyak terumbu karang cantik yang hancur juga nah itu buat 'Amuk Redam' ," paparnya.
Mereka juga melihat orang akamsi yang lagi main bola, dan tercetus lagu 'Sampai Juara'.
Juga ngeliihat api unggun, niatan membuat lagu yang bisa dinyanyikan di depan api unggun akhirnya mereka membuat lagu 'Ikut Aku ke Bulan'.
Nggak hanya album fisik, PWG juga bekerja sama dengan belialbumfisik dalam pengerjaan boxset-nya.
Dikatakan unik dan menarik, diboxset premiumini berisikan banyak barang-barang yang bisa dimanfaatkan juga dikoleksi.
Selain itu,packagingnyaeyecatching banget disertakan gambar-gambar lucu nan menarik yang menambah nilai esensial dari albumMixed Feelings.
Dengan membeliboxsetini, kalian bisa dapetin beberapa barang seperti; CD Audio, permainan kartu, DVD dokumenter proses pembuatan album, katalog lirik, kartu member edisi PWG,stainless strawsebagai bentuk pedulian PWG akan isu lingkungan, sertifikat kepemilikan juga berbagai macam paket stiker.