HAI-Online.com -Baru-baru ini, publik tengah ramai membicarakan usulan dari Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Seto Mulyadi terkait usulan sekolah tiga hari saja bagi para pelajar dalam waktu seminggu.
Pria yang kerap disapa Kak Seto ini menjelaskan, usulan yang diajukan kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim itu nggak harus diterapkan di sekolah formal.
Mengacu pada UU No.20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, Kak Seto menerangkan bahwa pendidikan formal yaitu sekolah pada umumnya, di mana siswa diharuskan masuk 5 atau 6 hari selama seminggu.
Sementara itu, pendidikan non formal merupakan lembaga-lembaga penyedia bimbingan belajar atau kursus, serta homeschooling.
Baca Juga: Lulus dari JKT48, Adhisty Zara Ngaku Rindu Momen Handshake di Teater!
Homeschooling sendiri dibagi menjadi tiga jenis, di antaranya tunggal (belajar sendiri dengan keluarga), majemuk (dua hingga tiga keluarga berhimpun menjadi satu), dan komunitas (ke sekolah namun sifatnya nonformal).
"Homeschooling komunitas yaitu datang ke sekolah cuma sifatnya nonformal, jadi seminggu bisa tiga kali atau empat kali, per hari juga tidak harus enam jam, bisa tiga jam," jelas Kak Seto pada Kamis (5/12) kemarin, seperti dikutip HAI dari Kompas.com.
Maka dari itu, Kak Seto menyarankan anak-anak yang nggak cocok dengan pendidikan formal karena lamanya jam belajar beralih ke ke non formal.mengingat kedua jalur ini diakui setara apabila siswa sudah mengikuti evaluasi sesuai standar nasional pendidikan.
"Evaluasi itu juga termasuk UN tapi lengkapnya UNPK Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan atau populernya ujian paket, paket A untuk SD, paket B untruk SMP dan paket C untuk SMA," ujarnya menambahkan.
Baca Juga: Bisa Say Hi, Video Kucing Oren Ini Kasih Sapaan ke Pemiliknya Viral
Selain itu, jalur pendidikan non formal yang hanya mengharuskan siswa sekolah 3 kali dalam satu minggu juga terbukti efektif dalam menghasilkan anak-anak berprestasi.
"Kami bandingkan bahwa mereka yang sekolah 3 kali seminggu, sehari hanya 3 jam itu ternyata efektif sekali dan banyak anak-anak yang berprestasi, baik saat sekolah, ada yang dapat juara olimpiade matematika, dan lain sebagainya," terang Kak Seto lebih lanjut.
Intinya Kak Seto nggak mengharuskan sekolah untuk menerapkan sistem yang dia usulkan, tapi anak bisa memilih sendiri jenis pendidikan yang dia mau.
"Jadi anak boleh memilih karena ini sesuai dengan amanat UU sistem pendidikan nasional. Yang cocok sekolah formal jangan dipaksa HS (homeschooling), yang enggak cocok masih ada jalur yang lebih cocok yakni HS itu tadi," tutupnya.
Kalau menurut kalian sendiri gimana sob? Apa tanggapan kalian terkait usulan yang diberikan oleh Kak Seto? (*)
Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Bukan Sekolah Tiga Hari, Ini Penjelasan Lengkap Kak Seto".