Ayah berduka Shijie mengatakan bahwa dia bercerai dari istrinya, dan dia telah mengirim Shijie untuk tinggal bersama kakek-neneknya di sebuah pertanian. Dia harus bepergian untuk bekerja dan keluarga mereka nggak punya banyak uang.
Shijie adalah orang yang tertutup yang nggak banyak bicara tentang masalahnya dengan keluarganya.
Dia menambahkan bahwa para guru nggak terlalu peduli dengan putranya, karena dia bukan penduduk setempat dan jarang dapat nilai bagus.
Baca Juga: Cerita Penculikan Dua Pelajar di Makassar, Diiming-imingi KFC hingga Ditukar dengan 2 Karung Beras
Dia pergi ke sekolah untuk berbicara dengan teman sekelas Shijie dan terkejut mengetahui bahwa mendiang putranya itu sering di-bully oleh teman-temannya.
Beberapa teman sekolahnya sering mengejek "miskin" dan hal ini telah berlangsung selama satu semester.
Para bully ini akan menertawakan pakaiannya dan mengejeknya karena kakek Shijie datang menjemputnya dengan sepeda roda tiga.
Mereka juga membuat nama panggilan yang mengerikan bagi anggota keluarga Shijie untuk mem-bully-nya terus-terusan. Ketika para guru mengunjungi di rumah sakit, Shijie juga tampak gelisah.
Baca Juga: Wali Kota Bandung Mulai Program 'Chickenisasi' Buat Siswa SD dan SMP
Sementara itu, sekolah membantah rumor terjadinya kasus bullying, tetapi menolak untuk mengomentari insiden tersebut.
Mereka mengatakan bahwa masalah ini sedang dalam penyelidikan polisi dan nggak mau mengganggu penyelidikan.
RIP Shijie, semoga kasus bullying nggak akan terjadi lagi sob.