Follow Us

Lo Bisa Makan Sambil Melihat Gimana Sampah Diproses di Kafe Ini

Bayu Galih Permana - Sabtu, 23 November 2019 | 13:30
Gomi Pit, kafe yang dibangun di sebelah tempat pembakaran sampah.
via Strait Times

Gomi Pit, kafe yang dibangun di sebelah tempat pembakaran sampah.

HAI-Online.com - Kalau kebanyakan pemilik usaha membangun tempat makan atau nongkrong di mall ataupun kawasan strategis lain, hal itu ternyata nggak berlaku untuk sebuah bar di Tokyo bernama Gomi Pit.

Seperti dilansir HAI dari Strait Times, kafe unik ini dibuka persis di sebelah tempat pembakaran sampah Musashino Clean Center.

Menariknya lagi, sang pemilik sengaja mengarahkan meja para pengunjung ke arah tempat pembakaran sampah, sehingga mereka secara mau nggak mau harus makan ataupun minum sembari melihat limbah dibakar dari balik kaca bening.

Gomi Pit, kafe yang dibangun di sebelah tempat pembakaran sampah.
via Strait Times

Gomi Pit, kafe yang dibangun di sebelah tempat pembakaran sampah.

Jenis sampahnya pun beragam, mulai dari tas belanja, pakaian bekas, plastik berbagai jenis ukuran, hingga barang-barang rumah tangga lainnya.

Baca Juga: Ada Disclosure, Skrillex, Martin Garrix Hingga Calvin Harris, Keknya Nggak Ada Alasan Buat Nggak Hadir ke DWP 2019 Nih

Bukan tanpa alasan, bar ini sengaja didirikan di samping tempat pembakaran sampah dengan harapan dapat meningkatkan kesadaran para pengunjung mengenai banyaknya limbah yang dihasilkan dari kegiatan mereka sehari-hari.

Selain meningkatkan kesadaran para pengunjung akan limbah, melalui adanya bar ini, pemilik yang sekaligus merupakan pejabat setempat memiliki maksud untuk mempromosikan teknologi canggih pengolahan sampah daerahnya.

Salah satu pengunjung bar, Tomioka mengaku selama ini sudah mematuhi proses pengelolaan sampah yang dianjurkan pemerintah setempat, akan tetapi muncul niat lain seusai berkunjung ke Gomi Pit.

"Aku suka memasak, itu adalah hobiku. Mulai saat ini, aku akan mencoba untuk meminimalasi limbah makanan. Itu keputusanku setelah melihat ini," ujar Tomioka.

Wah, menarik juga ya! Kalau pendapat kalian sendiri gimana, setuju nggak kalau bar serupa dibuka di Indonesia sob? (*)

Source : Strait Times

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest