Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Mau Bikin Mental Sehat, Instagram Coba Sembunyikan Jumlah Like Postingan

Al Sobry - Rabu, 13 November 2019 | 13:31
Mau Bikin Mental Sehat, Instagram Coba Sembunyikan Jumlah Like Postingan

Mau Bikin Mental Sehat, Instagram Coba Sembunyikan Jumlah Like Postingan

Sebab, dua elemen tersebut digunakan sebagai pengukur performa postingan yang nantinya "ditukarkan" dengan brand-brand tertentu, untuk mengampanyekan produknya. Di kalangan selebriti, ada penyanyi Nicki Minaj yang sempat mengatakan tidak akan lagi mengunggah konten jika fitur itu ditiadakan.

"Setelah pekan ini aku tidak akan mengunggah (konten) di IG karena mereka menghapus like," demikian potongan tweet Nicki lewat akun Twitternya, @NICKIMINAJ pada 10 November lalu.

Namun, banyak pula yang setuju. Salah satunya Kim Kardashian. Ibu empat anak yang sudah memiliki pengikut di Instagram sebanyak 151 juta itu meyakini, penghapusan fitur like akan meningkatkan kesehatan mental para penggunanya.

Di tanah air, salah satu yang setuju jika fitur like disembunyikan adalah desainer Didiet Maulana. Lewat akun Instagramnya pagi tadi, Didiet berandai-andai, kapan fitur tersebut akan mulai diterapkan di Indonesia.

Baca Juga: Lisa Blackpink Jadi Seleb Cewek Paling Cantik di Asia, Ini Daftar Most Beautiful Faces in Asia 2019!

Menurut Didiet, ada kecenderungan kondisi mental banyak generasi muda sangat terpengaruh dengan sistem "penilaian" tersebut.

Sistem penilaian kehidupan menjadi begitu cepat bergeser. Penampilan fisik atau kualitas foto seseorang menjadi sangat berdampak bagi perkembangan pribadi seseorang. Akan tetapi pada sisi lain Didiet memahami bahwa fitur like menjadi sebuah standar bagi industri atau bisnis terkait.

Fitur like tersebut menjadi standar baru para agensi atau pemilik brand untuk memperlihatkan apakah brand atau produknya cukup diminati di pasaran.

Meskipun ia juga menyayangkan sistem "penilaian" tidak selalu tercermin pada penjualan produk yang menuai like tersebut.

"Mungkin ini saatnya para pemilik brand, agency, dan industri, memikirkan cara lain untuk mendapatkan "pengakuan" di masyarakat. Mungkin harus kembali ke cara tradisional yaitu berinteraksi antar manusia atau memakai medium lain yang lama ditinggalkan misalnya lewat online media, printed media atau radio atau televisi."

"Jangan sampai tuntutan industri merusak tatanan penilaian generasi muda dalam berkarya. Jangan takut wahai para entrepeneur muda, kalo posting dan enggak banyak yang like itu bukan berarti produkmu enggak bagus, tetapi bagaimana kau bisa mengenalkan produk tersebut lewat medium lain," tulisnya.

Pendiri label Ikat Indonesia itu juga berpesan pada seluruh generasi muda untuk tak berkecil hati, jika konten yang diunggah hanya mendapatkan sedikit like.

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x