Follow Us

Dianggap Punya Makna Jelek, Mobil Kopi 'Ngocok Yuk' Diamanin Satpol PP

Rayhadi Shadiq - Sabtu, 02 November 2019 | 12:45
Mobil kopi 'Ngocok Yuk, Makin Dikocok Makin Nikmat'
Dok. Satpol PP Kota Padang

Mobil kopi 'Ngocok Yuk, Makin Dikocok Makin Nikmat'

HAI-ONLINE.COM - Sebuah mobil kopi bermerek ‘Ngocok Yuk, Makin Dikocok Makin Nikmat’ diamankan oleh Satpol PP Kota Padang, beberapa waktu lalu. Alasannya, slogan yang jadi merk dari kopi tersebut dianggap negatif dan menyalahi norma agama.

Kepala Satpol PP Padang Al Amin mengatakan bahwa brand usaha kopi coklat 'Ngocok Yuk, Makin Dikocok Makin Nikmat' dinilai telah melanggar norma agama di Minang, yang berazaskan adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah.

Ngocok, dalam bahasa Minang dikonotasikan sebagai kegiatan mastrubasi.

"Kita bertindak karena adanya laporan warga yang meresahkan ketertiban umum. Jadi, kita tegakan aturan Perda," kata Al Amin, Kamis (31/10/2019) seperti dikutip dari kompas.com.

Baca Juga: Canggih! Sebentar Lagi STNK Bentuknya Bakal Jadi Kartu dan Serbaguna

Setelah diamankan, pemilik usaha Ngocok Yuk kemudian diminta menandatangani perjanjian supaya dia ngeganti merk dagangnya.

Mobil kopi tersebut baru dilepasin pas si pemilik udah berjanji bakal ngeganti merk dagang.

"Kemarin sore sudah kita lepaskan. Kita memberikan peringatan saja. Sebab, jika masih diulangi, maka akan kita kenakan tindak pidana ringan," beber Al Amin.

Padahal, Ngocok Yuk yang jadi merk kopi ini artinya Ngopi Cokelat.

Baca Juga: Ambon Ditetapkan Sebagai Kota Musik Oleh UNESCO. Ini Alasannya

"Ngocok Yuk itu singkatan dari ngopi cokelat. Saya pilih kopi cokelat karena menyasar konsumen pria dan wanita," kata Winda Faresa, pemilik usaha mobil kopi Ngocok Yuk, seperti dikutip Kompas.com, Jumat (1/11/2019). Rupanya, nggak cuma mobil kopi Ngocok Yuk yang diamanin oleh Satpol PP Kota Padang. Beberapa merk usaha yang dianggap melanggar norma agama juga diamanin, sob!

Beberapa di antaranya Ayam Dada Montok, Ayam Neraka, Ayam Pedas Setan dan nama-nama lain yang tidak sesuai dengan norma-norma agama dan budaya.

Source : Kompas.com

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular