HAI-Online.com - Dua Senat Amerika Serikat (AS) meminta intelijen negaranya untuk menyelidiki potensi ancaman pada aplikasi video musik asal China, Tik Tok padapada Rabu (23/10/2019).
Seperti yang diberitakanReuters, Kepala Badan Intelijen Nasional Amerika Serikat, Joseph Macguire merasa khawatir soal keamanan data dan seleksi konten yang dilakukan China pada pengguna Tik Tok di AS.
“Dengan lebih dari 110 juta unduhan di AS saja, TikTok berpotensi mengancam intelijen yang tidak dapat kita abaikan,"ungkapsenator senior dari Demokrat dan Republik,Schumer dan Cotton.
Baca Juga: Facebook dan Instagram Akan Tandai Postingan yang Berisi Hoaks
Selain itu, Senator Marco Rubio juga sudah meminta pihak yang berwenang untuk meninjau soal dugaan pemerintah China yang memanfaatkan Tik Tok untuk penyensoran politik.
Rubio menjelaskan bahwa Tik Tok menyensor konten dan membungkam diskusi terbuka terkait topik-topik yang dianggap sensitif oleh pemerintahan China tersebut.
Namun,Tik Tok sendiri belum banyak berkomentar soal kasus ini karena belum memiliki rincian atas penyelidikan tersebut.
"Kami tidak memiliki banyak detail dan tidak akan memberikan komentar tentang hal tersebut saat ini. TapiTik Tok berkomitmen untuk menjadi perusahaan yang terpercaya dan bertanggung jawab di AS, termasuk bekerja sama dengan Kongres dan lembaga lainnya,"jelas Tik Tokpada The Verge.
Dalam websitenya, TikTok juga mengatakan bahwa operasionalnya tidak dipengaruhi oleh pemerintah asing, termasuk China.
Setahun belakangan ini, AS memang mulai menyeleksi hubungan mereka dengan sejumlah media sosial dan aplikasi digital. Hal tersebut dilakukan sejak badan intelijen AS menemukan Rusia melakukan kampanye pengaruh dunia untuk membatu pemilihan presiden 2016 lalu. (*)
(Lubna Shafira/HAI)