Follow Us

Keren! Siswa SMK di Yogyakarta Ciptakan Alat Pendeteksi Longsor

Bayu Galih Permana - Kamis, 24 Oktober 2019 | 10:07
Siswa SMK N 1 Pundong, Bantul, Memasang Alat diteksi Longsor di Dusun Blali, Desa Seloharjo, Kecamatan Pundong. Rabu (23/10).
KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO

Siswa SMK N 1 Pundong, Bantul, Memasang Alat diteksi Longsor di Dusun Blali, Desa Seloharjo, Kecamatan Pundong. Rabu (23/10).

HAI-Online.com - Anak muda Indonesia emang nggak ada hentinya berinovasi, kali ini sejumlah siswa di SMK Negeri 1 Pundong, Bantul, Yogyakarta berhasil menciptakan sebuah alat pendeteksi dini bencana longsor.

Dilansir dari Kompas.com, ide pembuatan alat berbentuk kotak yang dipasang di tiang besi dan diatasnya diberi sirene, pengeras suara, serta solar cell itu muncul setelah mereka menyadari bahwa Bantul menjadi salah satu wilayah yang rawan longsor.

"Kami termotivasi membuat karena wilayah Bantul (ada) rawan longsor," terang salah satu siswa pembuat alat pendeteksi longsor tersebut, Agus Prakoso ketika dimintai keterangan Rabu (23/10) kemarin.

Menghabiskan waktu pembuatan selama satu bulan, pemasangan alat yang merupakan karya dari siswa kelas XII jurusan Teknik Audio Video ini awalnya membutuhkan survei terlebih dulu selama satu hari penuh sebelum akhirnya dipasang.

Baca Juga: Lagi Butuh Jajan Tambahan? Ini 4 Tips Menghasilkan Uang Tambahan dari Hobi

"Yang sulit itu penerapan di lokasi supaya alatnya bisa tahan lama. Untuk penerapan alat itu, kita harus survei sehari penuh. Hari berikutnya baru melakukan pemasangan," ujarnya menambahkan.

Sementara itu, guru pembimbing dari siswa-siswa tersebut, Sumarwan menjelaskan bahwa sirene longsor ini memiliki sejumlah komponen, di antaranya solar cell sebagai tenaga listrik surya, aki, speaker, lampu peringatan, timer, ampli 80 watt, hingga potensiometer.

Sistem kerja alat ini masih manual, yaitu kawat nikelin yang tertanam di 3 titik menghubungkan ke potensiometer, dan jika terjadi pergerakan tanah 25 cm nantinya akan menarik kawat niklin serta gulungan potensiometer sehingga mengakibatkan alarm berbunyi.

"Kalau ada rekahan lagi 50 cm sirene akan bunyi lebih nyaring, dan diharap warga meninggalkan lokasi," terang Sumarwan.

Widih, keren sob. Kalian sendiri jangan mau kalah menciptakan alat-alat yang bermanfaat bagi kepentingan masyarakat ya. (*)

Source : Kompas.com

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

Latest