Follow Us

Angkat Isu Sensitif, Desain Sneakers Ini Didepak dari Kompetisi Vans

Ricky Nugraha - Rabu, 09 Oktober 2019 | 18:30
Desain sneakers yang dikeluarkan Vans dari Global Custom Culture
Twitter/tArtcHow

Desain sneakers yang dikeluarkan Vans dari Global Custom Culture

HAI-online.com - Vans tahun ini menggelar Global Custom Culture, sebuah kompetisi yang digelar untuk menjaring desain sneakers terbaik dari para seniman di seluruh dunia.

Pemenang kompetisi ini akan mendapatkan hadiah sebesar $25,000 atau sekitar Rp 351 juta dan desain sepatu tersebut bakal diproduksi oleh Vans.

Namun, kompetisi tersebut tahun ini mendapat sorotan tajam. Bukan karena pemenangnya, tapi keputusan Vans untuk mengeluarkan salah satu desain dari kompetisi.

Dilansir laman Highsnobiety, desain yang dibuat seniman asal Kanada "Naomiso" itu mengangkat isu sensitif yang tengah terjadi saat ini. Desain sneakers itu menggambarkan dukungan terhadap gerakan pro-demokrasi Hong Kong.

Baca Juga: Peringati 40 Tahun, KFC Indonesia Bakal Merilis Koleksi Sneakers dan Streetwear Eksklusif

Visual desainnya menampilkan ilustrasi para demonstran di sisi sepatu, serta payung kuning di bagian depan.

Payung adalah simbol aksi demo Hong Kong. Sejak pemungutan suara dimulai pada 1 Oktober, desain Naomiso mendapat dukungan lebih dari 30.000 suara. Hal itu menjadikan desain sepatu tersebut memperoleh suara tertinggi.

Namun, bagi Vans, hal itu dianggap bisa menjadi berisiko, terutama jika desain tersebut keluar sebagai juara. Sebab, siapa pun pemenangnya bakal mendapatkan hadiah uang tunai serta desain sepatu yang bakal diproduksi.

Di sisi lain, China, yang menolak aksi protes di Hong Kong, merupakan tempat produksi sepatu Vans. Hal ini tentu menjadi dilematis sendiri bagi Vans.

Baca Juga: Rayakan Ulang Tahun ke-125 Manchester City, Puma Hadirkan Koleksi Sneakers Klasik

Oleh karena itu, Vans pun mengambil langkah untuk menarik desain tersebut dari kompetisi.

Dalam keterangan, Vans menulis, "Sebagai merek yang terbuka untuk semua orang, kami tidak pernah mengambil posisi politik dan karenanya meninjau desain untuk memastikan bahwa mereka sejalan dengan nilai-nilai yang telah lama dijunjung tinggi yaitu rasa hormat dan toleransi."

Atas keputusan Vans tersebut, kemudian muncul tagar #boycottVans di media sosial dari pihak-pihak yang kontra. (*)

Source : Kompas.com, Highsnobiety

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest