Follow Us

Google Kembali Temukan Celah Berbahaya di Ponsel-ponsel Android Ini

Ricky Nugraha - Senin, 07 Oktober 2019 | 17:45
smartphone
Techboom.it

smartphone

HAI-online.com - Google kembali temukan celah berbahaya di sejumlah ponsel Android. Celah yang sempat ditambal pada Desember 2017 lalu tersebut diketahui muncul pada ponsel dengan sistem operasi Android 8.x atau setelahnya.

Celah keamanan tersebut ditemukan berada di kode kernel yang ada pada sistem operasi Android.

Peretas bisa mengeksploitasinya untuk melakukan berbagai hal terhadap perangkat korban, mulai dari mencuri data hingga mengubah sejumlah setting pada sistem operasi.

Tim Project Zero dari Google adalah pihak yang menemukan celah tersebut. Pada Desember 2017 lalu, kerentanan ini sempat ditambal pada kernel Android versi 3.18, 4.14, 4.4, serta 4.9, tetapi versi yang lebih baru ternyata lebih rentan untuk dieksploitasi.

Baca Juga: Instagram Kini Punya Fitur AR Buat Cobain Barang yang Dijual Olshop

Menurut pihak Google, celah keamanan terkait ditemukan pada belasan model smartphone Android yang populer sebagai berikut.

  • Google Pixel 1
  • Google Pixel 1 XL
  • Google Pixel 2
  • Google Pixel 2 XL
  • Huawei P20
  • Xiaomi Redmi 5A
  • Xiaomi Redmi Note 5
  • Xiaomi A1
  • Oppo A3
  • Moto Z3
  • Ponsel LG dengan OS Android 8
  • Samsung Galaxy S7
  • Samsung Galaxy S8
  • Samsung Galaxy S9
Selain nama-nama di atas, bisa jadi ada smartphone lain yang terdampak karena celah keamanan tersebut cuma memerlukan sedikit modifikasi untuk bisa dieksploitasi hacker.

Tim Zero Day langsung bertindak cepat dan sudah menyediakan perbaikannya dalam waktu seminggu setelah pertama kali ditemukan pada 27 September lalu. Para pabrikan perangkat terkait pun sudah diberi info.

Baca Juga: Tanpa Kamera Profesional, Sutradara

Menurut Google, celah keamanan ini sudah terlanjur dimanfaatkan oleh vendor spyware asal Israel, NSO Group, untuk membuat sebuah eksploit yang bisa digunakan sebagai senjata siber.

NSO Group sendiri membantah tudingan Google tersebut. "Exploit ini tak ada hubungannya dengan NSO. Pekerjaan kami berkutat soal produk yang dirancang untuk membantu intelijen dan para penegak hukum demi menyelamatkan nyawa," ujar NSO Group.

Source : Kompas.com, The Verge

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya

Latest