HAI-Online.com -Setelah ditunggu-tunggu para penikmat film,Joker akhirnya resmi menginvasi layar bioskop sejumlah negara seperti Korea Selatan, Belgia, Indonesia, serta India sejak Selasa (2/10) kemarin.
Pada film berdurasi 2 jam 2 menit tersebut, Joker sendiri merupakan nama panggung dari seorang bernama Arthur Fleck yang memiliki kondisipseudobulbar affect(PBA), di manadia malah tertawa meskipun sedang merasa sedih.
Dilansir dari WebMD, PBA merupakan sebuah kondisi di mana seseorang nggak bisa merasakan dan mengontrol emosi sesuai dengan situasi yang mereka hadapi sehingga penderita seringkali tertawa atau menangis secara tiba-tiba pada waktu yang salah.
Berbedanya respons yang ditunjukkan dengan perasaan hati ini sendiri bukan karena berubahnya mood atau suasana hati mereka, melainkan disebabkan adanya gangguan sistem saraf.
Baca Juga: Tanggapan Joaquin Phoenix Soal Kontroversi Film Joker: Gue Udah Duga
Sering juga disebut sebagaiinkontinensia emosional, para ilmuwan meyakini bahwa kondisi ini terjadi karena adanya kerusakan pada bagian korteks prefrontal atau area otak yang selama ini membantu untuk mengendalikan emosi.
Selain itu, cidera dan juga perubahan bahan kimia otak yang terkait dengan depresi serta hiper mood diketahui dapat menjadi penyebab dari munculnya kondisipseudobulbar affectdalam diri seseorang.
Ngerinya, kondisi ini ternyata bisa menyebabkan orang terserang penyakit-penyakit berbahaya mulai dari stroke, tumor otak, demensia, sklerosis multiple (MS), amyotrophic lateral sclerosis (ALS), hingga parkinson.
Untuk mengatasi hal ini, dokter biasanya akan meresepkan anti-depresan untuk mengendalikan gejala PBA meskipun hal tersebut nggak selalu bekerja dengan baik. (*)