Follow Us

Muhammad Egha, Arsitek Muda yang Nggak Takut Bikin Bangunan Ikonik Hasil Khayalannya Sendiri!

Al Sobry - Kamis, 22 Agustus 2019 | 09:13
Muhammad Egha, CEO DELUTION

Muhammad Egha, CEO DELUTION

Egha dkk
arsip

Egha dkk

Egha tak sendirian, selang satu tahun kelulusannya ia menggandeng dua teman kuliahnya di Binus, Sunjaya Askaria dan Hezby Ryandi, menyusul tahun 2014 mereka mendapat partner baru Fahmy Desrizal dari kampus yang sama.

Bermodal budget tiga puluh juta rupiah dan sebuah kantor mungil di kos-kosan dekat kampusnya itu, Delution bertumbuh dan terus menorehkan prestasi di bidang arsitektur.

Mereka pernah meraih penghargaan di New York dalam event Architizer A+ Awards untuk penemuan Splow House di kategori arsitektur dan hunian kecil di tahun 2017.

Sebelumnya Special Mention German Design Award 2016 yang diadakan German Design Council di Frankfurt, Best Design of The Year for Corporate Small Space juha diraihnya, serta beberapa penghargaan keren lainnya.

Dengan niat membangun ruang ikonik, seperti estate, gedung ikonik sampai jembatan ikonik, Delution terus mengupayakannya. Menengok Dubai, yang punya bangunan-bangunan ikonik, bahkan negara tersebut sudah bisa disebut Iconic country, Egha juga mau Indonesia punya banyak bangunan keren seperti di sana.

"Bukan tentang gaya dan keren aja tapi desain ikonik itu bakal menjadi wajah kotanya, tentu nggak mengesampingkan fungsinya,” papar Egha lagi.

Rumah di Vortiland
Arsip Delution

Rumah di Vortiland

Terbukti melalui empat perusahaannya, pada 2014 Delution membangun Vortiland, sebuah kompleks perumahan di Ciputat Bintaro yang setiap bentuk bangunan rumahnya tidak seragam.

Baca Juga: Super Art Fest Sebagai Jawaban Bagi Kaum Millenials Dalam Berseni

Stand out bisa dibilang begitu, karena setiap rumah itu didesain ikonik dan berbeda. Kita juga membangun fasilitas untuk komunitas di sana, ada movie deck, rooftop dan di lantai atas ada kursi yang difungsikan untuk menyapa warga lainnya,” terangnya, kini perusahaannya memiliki keuntungan tahunan mencapai Rp 100 Miliar.

Dengan rekam jejak prestasi dan karya arsitektur anak muda yang terus dikembangkan, Delution ingin melakukan perubahan tingkat global.

Editor : Hai

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest