Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Fenomena Topi Awan Terjadi di Gunung Rinjani, Meski Indah Ternyata Simpan Bahaya

Ricky Nugraha - Rabu, 17 Juli 2019 | 17:30
Fenomena topi awan di Gunung Rinjani
Facebook/LiLik Sukmana

Fenomena topi awan di Gunung Rinjani

HAI-online.com -Hari ini Rabu (17/7/2019), muncul fenomena unik di Gunung Rinjani yang dihiasi awan putih bersih tepat di puncaknya.

Fenomena yang terjadisekitar pukul 7.00 sampai 9.30 WITAtersebut kemudian dijuluki oleh warga lokalsebagai awan topi.

Menurut Marufin Sudibyo, astronom amatir Indonesia, awan topi ini dalam dunia astronomi memiliki nama awan lentikular.

"Awan lentikular bersifat statis alias tak bergerak atau selalu menetap di satu tempat, dan terbentuk saat aliran udara lembab menubruk suatu penghalang besar sehingga membentuk putaran stasioner," ujar Marufin dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Gerhana Bulan Besok Malam Bakal Terlihat Dua Planet di Angkasa

Ketika putaran stasioner terjadi, awan lentikular atau yang disebut awan topi oleh masyarakat lokal terbentuk dan dapat bertahan selama beberapa jam hingga berhari-hari.

Meski indah, Marufin berkata awan lentikular sesungguhnnya berbahaya.

"Awan lentikular yang terbentuk di puncak gunung menandakan sedang terjadi pusaran angin laksana badai di sana," ungkap dia.

Hal ini pun memiliki dampak bagi pendaki maupun pesawat yang melintas di atasnnya.

Bagi pendaki gunung, hembusan angin saat terjadi awan lentikular bisa mendatangkan momok hipotermia. Sedang untuk pesawat, awan dan pusaran angin bersifat turbulen yang membuat pesawat terguncang hingga bisa kehilangan altitudenya dengan cepat.

Baca Juga: Suka Penasaran Kenapa Kucing Hobi Masuk Kardus? Ini Alasannya!

Mungkin kita beranggapan fenomena ini jarang dijumpai. Namun menurut Marufin, hal ini cukup sering terjadi.

Sejauh pengetahuannya, awan lentikular juga pernah menutupi puncak gunung Semeru, Merapi, Merbabu, Sindoro, dan Sumbing.

Dalam kesempatan ini, Marufin menegaskan awan lentikular tak ada hubungannya dengan aktivitas gunung berapi atau potensi bencana gempa, apalagi tsunami. "Tak perlu ditafsirkan macam-macam," imbau Marufin.

Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Meski Indah, Fenomena Topi Awan di Gunung Rinjani Simpan Bahaya."

Source :Kompas.com

Editor : Hai





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x