HAI-Online.com - Film yang sempat dinilai kontroversial, Dua Garis Biru, akhirnya tayang di bioskop mulai 11 Juli kemarin. Film yang dibintangi sama Zara JKT48, Angga Yunanda, Cut Mini, Lulu Tobing, Dwi Sasono, dan Arswendy ini berhasil mendobrak box office Indonesia dengan meraih kurang lebih 170.000 penonton di hari pertama penayangan!
Bercerita soal Dara (Zara JKT48) dan Bima (Angga Yunanda), sepasang pelajar SMA yang lagi asik-asiknya pacaran. Dara dan Bima sama-sama dikenal sebagai anak baik dan sopan. Apalagi Dara yang terkenal pintar. Tapi, hal itu nggak membuat mereka berhasil menjaga batasan dalam pacaran. Dara dan Bima berhubungan badan, dan alhasil Dara hamil.
Permasalahan dimulai dari sini. Gimana Dara dan Bima yang bingung dan ketakutan, harus memutuskan apa yang akan mereka lakukan. Ngambil keputusan besar terkait masa depan mereka, ditambah drama keluarga yang kompleks banget, bikin Dara dan Bima serta orangtua mereka harus bisa mempertimbangkan banyak sisi soal apa hal yang benar dan perlu dilakukan.
Pentingnya pendidikan sex
Isu utama yang ada dalam film ini apa lagi kalau bukan soal kehamilan remaja. Gina S. Noer selaku sutradara denger-denger sih udah melakukan development pada cerita untuk film ini selama kurang lebih 8 tahun! Mungkin itu juga yang bikin film ini berhasil memasukan banyak perspektif perihal kehamilan remaja. Dan itu jadi kekuatan dalam film ini.
Dua Garis Biru berhasil dalam menyampaikan pesan soal pentingnya sex education atau pendidikan sex pada remaja, khususnya di ranah sekolah. Ada beberapa scene yang bener-bener nunjukin seenggak tahu apa sih Dara dan Bima soal kegiatan seksual yang udah mereka lakukan. Termasuk konsekuensi yang mereka sedang tanggung.
Ini nunjukin banget bahwa pendidikan sex tuh perlu banget untuk dibicarakan secara gamblang. Baik di ranah sekolah dengan masuk kurikulum pendidikan, atau di ranah keluarga. Ngaku deh, lo yang masih sekolah pasti juga harus nyari tahu sendiri kan soal pendidikan sex? Yang biasanya lo lakukan lewat internet.
Drama keluarga yang ngena banget
Selain jadi pembuka mata betapa pentingnya pendidikan sex untuk remaja, film Dua Garis Biru juga berhasil ngasih pesan mendalam soal tanggung jawab, hubungan dengan keluarga, dan yang paling penting keberanian buat melakukan hal yang benar.
Akting para pemainnya benar-benar brilian, sob. Akting Zara jauh lebih keren daripada di Keluarga Cemara. Dan Angga Yunanda berhasil melakukan hal yang keren dengan mengeluarkan banyak emosi cuman lewat gestur aja. Gila.
Belum lagi para pemeran seniornya. Cut Mini, Lulu Tobing, Dwi Sasono, dan Arswendy berhasil melakukan peran mereka sebagai orangtua yang marah, bingung, dan ketakutan dengan kegagalan mereka sebagai orangtua.
Hal itu ditunjukan salah satunya lewat 1 scene long take sekitar 6 menit yang melibatkan para anak dan orang tua di UKS sekolah. Scene tersebut intens banget. Berhasil meluapkan semua emosi yang ada, bikin penonton bisa nahan napas atau nangis tersedu-sedu saking gilanya.
Nggak cuman itu aja, Gina juga memberi kesempatan buat para orangtua dan anak untuk bisa melakukan pembicaraan dari hati ke hati. Sesuatu yang kadang jadi satu-satunya hal yang perlu dilakukan untuk bisa memecahkan masalah sama-sama.
Baca Juga: Nekat Berenang Buat Video TikTok, Cowok Ini Tewas Tenggelam di Danau
Dan yang paling bikin HAI suka, Gina bener-bener menyajikan hubungan Dara-Bima secara tepat. Nggak ada romantisasi berlebihan yang bikin orang gagal fokus sama isu yang sebenernya.
Shot yang cantik, soundtrack yang tepat, dan komedi yang asik
Penyampaian pesan penting dalam film ini didukung banget sama pengambilan shot yang keren abis. Shot-shotnya cantik, sederhana banget tapi bisa ngasih spotlight. Selain itu, soundtracknya pun enak banget! Lagu-lagu dari Pamungkas, Rara Sekar, dan Naif kerasa tepat banget buat nemenin perjalanan Dara-Bima.
Belum lagi elemen komedi yang sesekali muncul yang berhasil ngasih kesegaran untuk film ini. Komedinya pas, nggak berlebihan, dan lucu. HAI suka banget sama komedi yang muncul entah dari aktor utamanya, atau para pemeran pembantu.
Sebut aja kemunculan Rachel Amanda sebagai kakak Bima, dokter kandungan Dara yang diperankan sama Ligwina Hananto, atau Asri Welas sebagai ibu-ibu di rumah sakit. Gina dengan pinternya ngasih sedikit sentilan soal realitas pada Bima-Dara. Tentang reaksi keluarga yang marah, orang asing yang menghakimi, dan bahkan tetangga Bima yang ngajarin sulitnya berumah tangga.
Secara garis besar, buat lo yang udah cukup umur untuk bisa nonton Dua Garis Biru, harus banget deh nonton! Filmnya emang sebagus itu. Apalagi endingnya yang menurut HAI sih udah pas banget. Intinya sih, gimana akhirnya masing-masing tokoh bisa berani mengambil keputusan yang benar dan sama-sama bahagia dengan pilihan tersebut. Kalau kayak gini sih, HAI yakin banget Dua Garis Biru emang jadi salah satu film terbaik Indonesia tahun 2019.