Band Post Punk/Dance Bogor, DISKOTEQ, Rilis Album Pendek Bertajuk 'Grayscale'

HAI-ONLINE.COM - Kalau kalian suka dengan aliran musik post punk/dance, band-band seperti Public Image Ltd, The Rapture, Au Pairs, hingga Gang of Four pasti nggak asing lagi di telinga kalian.

Nah, gimana dengan band post punk/dance yang ada di Indonesia? HAI punya rekomendasinya buat kalian!

Baru-baru ini, band post punk/dance asal Bogor, Jawa Barat bernama DISKOTEQ, baru aja merilis album pendeknya bertajuk 'Greyscale' pada gelaran Record Store Day Indonesia 2019 silam.

Baca Juga: Properti dari Serial TV Marvel Bakal Dilelang, Kamu Tertarik Ikutan?

Kala itu, Grayscale dirilis dalam bentuk kaset pita di bawah naungan label rekaman La Munai Records. Kini, album pendek itu sudah tersedia di jasa layanan streaming musik seperti Spotify hingga JOOX.

Nah, DISKOTEQ sendiri terbentuk pada 2018 silam, beranggotakan Dwi Azni (vokal), Melly Aprianty (gitar), Dhani Ramdhani (bas/vokal), Ahmad Fauzan (synthesizer), dan Prayoga Setiawan (drum).

Musiknya mengingatkan kita dengan lagu-lagu yang dipopulerkan The Rapture; ketukan dansa serta agresivitas nada punk rock.

“Band ini dimulai sebagai proyek rekaman yang mengadaptasi booming-nya kebangkitan post-punk pertengahan 2000-an. Ketika proyek ini mulai mendapatkan daya tarik, semua anggota setuju untuk mengubahnya menjadi band yang utuh,” ungkap vokalis Bayu.

Baca Juga: Bikin Kotoran di Kolong Rontok, Cuci Mobil Pakai Hidrolik Ternyata Bisa Merusak Komponen

“Dari suasana musik, kebetulan memang kami senang dengan lagu-lagu seperti “White Mice” dari Mo-Dettes, “Available” dari Moving Units, “Out of the Races and onto the Tracks” dari The Rapture, sampai “To Hell with Proverty” dari Gang of Four. Sisanya, masing-masing dari kami ketika itu lagi dengar lagu apa, kita masukkan saja,” tambah Bayu.

Baca Juga: Atasi Masalah Cyber Bullying, Instagram Akhirnya Rilis Fitur Baru

Saat ini, DISKOTEQ bakal melakukan tur ke kota-kota seperti Bekasi pada 19 Juli, Jakarta pada 20 Juli, Tangerang pada 21 Juli hingga Bogor pada 4 Agustus, sekaligus mengakhiri turnya di kampung halaman. (*)