HAI-online.com -Selama ini kecoak dianggap sebagai serangga pengganggu yang menyebarkan bakteri. Bagian tubuh mereka juga membawa alergen yang dapat memicu asma.Nggak jarang, ada orang yang sangat histeris ketika melihat kecoak.
Kecoak sendiri merupakan salah satu hewan yang sudah ada sejak jutaan tahun lalu, bahkan sejak zaman dinosaurus pertama kali muncul.
Hal ini membuktikan bahwa kecoak terus berevolusi hingga bisa bertahan sekian lama. Hewan ini juga sangat sulit dibunuh.
Bahkan dalam studi terbaru yang mempelajari populasi kecoak Jerman (Blattella germanica), ditemukan fakta bahwa spesies ini masih mampu bertahan hidup setelah diberi beberapa jenis obat pembunuh serangga.
Baca Juga: Suka Penasaran Kenapa Kucing Hobi Masuk Kardus? Ini Alasannya!
Temuan tersebut mengungkap bahwa kecoak dapat mengembangkan resistensi terhadap pestisida yang bahkan belum pernah mereka temui.
Pembasmian serangga biasanya mengandalkan berbagai kelas bahan kimia beracun. Jika kebal terhadap satu kelas, biasanya akan menyerah dengan yang lain.
Namun, kecoak Jerman mengembangkan resistensi silang. Artinya keturuan kecoak yang lahir, akan kebal terhadap racun yang belum pernah ditemui secara langsung.
"Kami belum memahami mengapa proses itu dapat terjadi secepat ini. Resistensi ini akan membuat kecoak makin sulit dikendalikan hanya dengan bahan kimia saja," kata Michael Scharf, peneliti dari Purdue University.
Baca Juga: Nggak Perlu Takut Bau, Kini Ada Pil yang Buat Kentut Menjadi Beraroma Coklat dan Bunga
Dalam studi lebih lanjut pada sampel kecoak dari apartemen di beberapa tempat diAmerika Serikat,diketahui bahwakecoak yang diberikan beberapa jenis pestisida justru lebih kebal dibandingkan dengan kecoak yang hanya diberi satu jenis pestisida.