Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Pamerin Kode Biner di Video, Album Baru .Feast Bakal Dirilis 8 November 2019

Alvin Bahar - Jumat, 28 Juni 2019 | 12:00
Feast
Sun Eater

Feast

HAI-ONLINE.COM - .Feast emang suka ngasih kode lewat video atau lagunya. Nah, lewat lagu ‘Dalam Hitungan’, .Feast ngasih kode tanggal rilis album baru (album ketiga atau album kedua sih?) yang bakal dirilis tahun ini.Dalam video lirik ‘Dalam Hitungan’, terpampang kode binary (biner) selama beberapa detik. Para fans .Feast yang disebut Kelelawar, ternyata udah sadar sama hal tersebut lalu memecahkan kodenya.Kode biner tersebut tertulis:01001101 01100101 01101101 01100010 01100001 01101110 01100111 01110101 01101110 00100000 01100100 0110000101101110 00100000 01001101 01100101 01101110 01100111 01101000 01100001 01101110 01100011 01110101 0111001001101011 01100001 01101110 00101100 00100000 00111000 00100000 01001110 01101111 01110110 01100101 0110110101100010 01100101 01110010 00100000 00110010 00110000 00110001 00111001 Yang kalo diterjemahkan menjadi, “Membangun dan Menghancurkan, 8 November 2019.”

Baca Juga: .Feast Perkenalkan Earth-05 yang Monokrom Lewat Lagu ‘Dalam Hitungan'Kalo memang benar, album terbaru .Feast bakal dirilis di tanggal segitu. Dan sebelum 8 November, kayaknya bakal ada sesuatu lagi.Album penuh terbaru .Feast tersebut ditandai lewat perkenalan dengan Earth-05 dan sebuah lagu berjudul ‘Dalam Hitungan’. .Feast melanjutkan narasi yang mereka bawa dalam ‘MULTIVERSES’ (Earth-03) yang dirilis tahun 2017 dan ‘Beberapa Orang Memaafkan’ (Earth-02) yang dirilis tahun 2018.

Merujuk pada jurnal yang ada di album ‘MULTIVERSES’, dunia monokromatik Earth-05 merupakan sebuah karikatur ekstrim tentang hubungan manusia dan idealisme-idealisme yang mereka bangun, sembah sendiri, dan secara natural mereka sanggah sendiri.

Lirik 'Dalam Hitungan' bercerita tentang manusia zaman sekarang yang sangat bergantung dengan media sosial. Baik likes ataupun followers, dicari biar relevan.

“Dalam Hitungan bukan merupakan lagu yang satir. Ia menggambarkan bagaimana semua orang, termasuk saya sendiri, sebagai bagian dari masyarakat modern, sangat bergantung dengan ribuan rumus, angka, dan algoritma yang kita ciptakan, untuk bisa dianggap berkontribusi dan memiliki nilai jual di masyarakat, ” ujar Baskara Putra selaku penulis lirik menjelaskan.

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x