Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Cucu Pramoedya Ananta Toer Bacakan Surat Bersejarah dari Kakeknya!

Al Sobry - Minggu, 23 Juni 2019 | 10:06
Cucu Pramoedya Ananta Toer Bacakan Surat Bersejarah dari Kakeknya!
Leovita Hadistia/HSC/HAI

Cucu Pramoedya Ananta Toer Bacakan Surat Bersejarah dari Kakeknya!

HAI-Online.com – Launching official poster film Bumi Manusia berjalan lancar pada Rabu (19/6/2019) lalu. Ada keharuan, bangga sekaligus kenangan bersejarah yang dimunculkan dari perilisan poster pertama, kemarin.

Nggak cuma dihadiri oleh sutradara dan para pemainnya, cucu dari Pramoedya Ananta Toer, Angga Okta Rahman (26) juga ikut menghadiri acara di XXI Epicentrum, Jakarta Selatan.

Seperti diketahui banyak Pramis, penggemar karya Pramoedya Ananta Toer, salah satu orang yang telaten menjaga benda-benda peninggalan Pram, setelah ia wafat pada 30 April 2006, adalah Angga, cucu Pram dari istri keempat yang sejak usia 14 tahun telah menjaga mesin ketik manual, ribuan buku, dokumen, surat-surat dan klippingan koran sehingga jadi benda-benda yang bernilai sejarah.

Baca Juga: Iqbaal Terkejut Lihat Poster Film Bumi Manusia yang Rilis Hari Ini

Nah, pada kesempatan yang tepat, usai Hanung Bramantyo mengulas pertemuan remajanya dengan Pram, Angga mengambil alih kenangan masa lalu dengan membacakan surat yang dibuat oleh Eyang Pram untuk istri Eyang Pram bernama Maemunah Thamrin.

Surat itu dibuat ketika Pram masih menjadi tahanan politik di Pulau Buru, Maluku pada tahun 1966 hingga 1979. Isi suratnya sebagai berikut!

"30 April 1974, Mah suratmu tanggal 27 April 1974 dan 1 Februari 1974, sudah kuterima dua hari yang lalu.

“Hari ini aku teringat kirimanmu berupa satu celana, satu selimut, satu anduk, dua stel pakaian dalam, dua handuk kecil, benang, jarum, vitamin, dan obat-obatan.

“Terimakasih banyak, kalau kau memang bermaksud mengirimi ini, cukuplah vitamin-vitamin saja, pakaian aku tidak perlu, tembakau di tempatku menanam sendiri. Jadi tidak kuperlukan.

“Aku sudah mulai menulis, tetapi ternyata terlalu sulit, karena tak ada perpustakaan.

“Lagi pula tempat dan keadaan kurang, bahkan tidak memenuhi syarat untuk menulis.

“Aku merasa tentram membaca suratmu. Anak-anak tidak di asrama kan? Beberapa foto anak-anak sudah kuterima, lain kali kalau mengirimkan gambar, kirimkan gambar yang bagus, jangan asal mengambil gambar sehingga tak dapat dilihat dengan jelas.

“Sepatu dan baju Wol dari Om Harum, aku tak pernah terima.

“Keadaan ku sehat, walaupun agak kurus, tapi agak lebih gemuk dari pada setengah tahun yang lalu.

“Aku percaya kalian semua sehat.

“Salam kepada sanak family, juga pada keluarga Toer, sungka sungkemku kepada ibu.

“Terimakasih kepada Nonong, Zus, Harum, Nug dan semua keluarga Husni.

“Salam kepada semua yang masih mengingat aku dan memperhatikan kesehatanku.

“Cium kepada anak-anak dan kepada kau sendiri," demikian surat Pram yang dibacakan Angga membuat para hadirin peluncuran poster Bumi Manusia tertegun.

Baca Juga: Wah, Pak Jusuf Kalla Asyik Joget Bersama Cucunya di Video Tik Tok

Seakan tahu bagauimana kondisi Pram saat dalam masa tahanan, dan sekaligus menjadi terbuka lagi bahwa karya Bumi Manusia menjadi salah satu buah perjuangan Pram membebaskan pikirannya.

Dia seakan menunjukkan pesan bahwa meski tubuhnya dalam penjara, namun ide dan pemikirannya tak bisa terkekang. (Hadistia/HSC)

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x