Wenger juga sempat ke Jepang menangani tim Nagoya Grampus. The Professor pernah ngebawa Nagoya meraih Piala Emperor: 1995 dan Piala Super Jepang: 1996.
Tahun 1996, karir Wenger makin cemerlang ketika diboyong oleh The Gunners ke Highbury (stadion Arsenal yang lama). Tercatat, The Professor pernah menorehkan juara Premier League: 1997-98, 2001-02, 2003-04, juaraFA Cup: 1997-98, 2001-02, 2002-03, 2004-05 dan juara FA Community Shield: 1998, 1999, 2002, 2004.
3. Louis van Gaal
Pelatih yang doyan mengorbitkan pemain akademi ini juga ngalamin hal yang kurang lebih sama. Meskipun pernah mengawali karir sebagai pemain Ajax, pria kebangsaan Belanda ini justru lebih sering bermain di klub-klub kasta kedua Liga Belgia. Seperti Royal Antwerp, Telstar, Sparta Rotterdam, dan AZ Alkmaar. Nama-nama klub yang asing di dunia sepakbola! Berbanding terbalik waktu berkarir sebagai pelatih, doi sering menorehkan banyak prestasi.
Antara lain, gelar Liga Champions dan Piala UEFA untuk Ajax, serta menyumbangkan Piala FA trofi Europa League buat MU. Belum lagi, doi sempat menorehkan gelar liga domestik buat Ajax, Barcelona, dan Bayern Munich.
4. Arrigo Sachi
Pelatih berkebangsaan Italia yang satu ini nggak pernah bermain sebagai pesepakbola profesional. Kabarnya, Sachi bahkan nggak lulus dari akademi sepakbola kampung halamannya, Baracca Lugo.
Sachi bahkan pernah menjadi pedagang sepatu sebelum terjun ke dunia kepelatihan. Pria kelahiran 1 April 1946 itu kemudian menjadi maestro taktik lapangan hijau. Doi pernah menukangi AC Milan dan meraih dua kali European Cups. Sachi juga membawa Rossoneri 6 trofi bergengsi lainnya buat AC Milan.
5. Sir Alex Ferguson
Kalau lihat Fergie memaki-maki di pinggir lapangan, nggak ada nyangkaternyata karirnya sebagai pesepakbola profesional terbilang 'cupu'. Fergie yang pernah mengoleksi 317 laga pernah mengawali karir semi profesional barena Queen Park Rangers (QPR) lalu pindah ke St. Johnstone dan Dunfermline.