Follow Us

Bukan Jadi Seperti Hulk, Begini Dampak Sinar Gamma Jika Terpapar di Dunia Nyata

Ricky Nugraha - Sabtu, 27 April 2019 | 20:05
Penampilan Hulk di Marvel Cinematic Universe
Marvel Studios

Penampilan Hulk di Marvel Cinematic Universe

HAI-online.com - Para penggemar superhero pasti udah nggak asing dengan karakter Hulk. Hulk adalah sosok raksasa emosional dari ilmuwan Bruce Banner yang berubah setelah terkena ledakan bom gamma yang diciptakannya sendiri.

Dalam film Avenger: Endgame yang sedang ramai dibicarakan minggu-minggu ini, Hulk kembali hadir ke layar lebar dan ia akan kembali berurusan dengan paparan radiasi gamma.

Namun sebenarnya, seperti apa sih radiasi gamma di kehidupan nyata?

Dilansir dari Live Science (11/6/2008), sinar gamma adalah bentuk energi tertinggi di semesta. Energi ini terbentuk dari radiasi elektromagnetik yang diproduksi oleh radioaktivitas seperti dalam proses nuklir, penghancuran elektron-positron, hingga kematian bintang di semesta.

Baca Juga : Ngeri, Begini Nasib Bumi Apabila Black Hole Berada di Posisi Bulan

Dari definisi tersebut, mungkin bisa dibayangkan seberapa dahsyat energi yang dihasilkan dan mematikan. Menurut para ahli, energi sinar gamma bisa 10.000 kali lebih banyak dibanding sinar cahaya yang terlihat.

Kalau Hulk digambarkan berubah menjadi hijau karena sinar gamma, sebenarnya warnanya bukan hijau. Sinar gamma justru nggak memiliki warna sama sekali.

Sinar kematian

Seperti halnya sinar-X dosis tinggi yang mematikan, ledakan bom gamma juga bisa membunuh banyak orang. Itulah mengapa dalam film Avenger digambarkan hanya Thanos dan superhero terkuat yang mampu menahan efek sinar gamma.

Di dunia nyata, sinar gamma dapat menjatuhkan elektron seperti bola bowling. Partikel bermuatan ini kemudian mengganggu ikatan kimia apa pun yang bersinggungan dan mendatangkan malapetaka dan menghasilkan fragmen molekuler yang bertindak sebagai racun.

Baca Juga : Penelitian Berhasil Mengungkap Kekuatan Gigitan T-Rex, Ternyata Bisa Memotong Tulang!

Source : Kompas.com, Live Science

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest