Follow Us

Viral Bocah SD Dipaksa Jual Gorengan Hingga Tengah Malam, Nggak Boleh Pulang Kalau Belum Habis

Bayu Galih Permana - Minggu, 21 April 2019 | 10:20
Wulan, Bocah SD di CIlacap yang nggak boleh pulang sebelum dagangan yang dibawanya habis terjual.
Facebook / Callista Khanza Sport

Wulan, Bocah SD di CIlacap yang nggak boleh pulang sebelum dagangan yang dibawanya habis terjual.

HAI-Online.com - Baru-baru ini, pengguna media sosial tengah ramai membicarakan unggahan akun Facebook Callista Khanza Sport mengenai kisah bocah SD di Cilacap yang dipaksa berjualan gorengan oleh tantenya hingga larut malam.

Dalam postingan yang diunggah pada Jumat (12/4), Callista menceritakan bahwa dia baru saja bertemu salah seorang siswa SD Negeri Petungan, Cilacap bernama Wulan, yang nggak boleh pulang ke rumah apabila dagangan yang dibawanya belum habis.

"Wulan dan adeknya setiap sore jam 17.00 selalu menjajakan gorengan,uang hasil dagangannya pun diberikan tantenya semua. Wulan tidak boleh pulang sama tantenya, kalau jualannya belom habis. Anak sekecil ini jualan sampai jam 12 malam," tulis Callista.

Lebih lanjut, Callista menyebutkan bahwa tante dari Wulan nggak ikut menjajakan dagangan karena merasa malu dan nggak level berjualan gorengan,

Baca Juga : Selamat Hari Kartini 2019: Ini Ada 5 Film Bertema Perjuangan Wanita!

"Tantenya yang membuat gorengan tidak ikut memasarkan dengan alasan malu dan tidak level. Sekarang pun adeknya sedang sakit dan diopname di RS Umum,untung ada neneknya yang baik," tambah Callista, sambil meminta orang-orang yang bertemu Wulan untuk membeli dagangannya.

Sontak, unggahan yang hingga kini telah dibagikan lebih dari 18 ribu kali tersebut langsung mengundang simpati dari pengguna Facebook lain, salah satunya dari akun bernama Eko Pranoto yang mengaku ingin mengadopsi Wulan menjadi anaknya.

"Kalo diangkat jadi anak aku boleh gak,sayang banget anak perempuan musti dijaga" tulis Eko Pranoto dalam kolom komentar.

Berbeda dengan Eko Pranoto, akun Hidayah Rifqil meminta Callista supaya segera melaporkan kasus tersebut ke Komnas Perlindungan Anak supaya Wulan bisa mendapatkan hidup layak seperti anak-anak seusianya.

"Lapor ke Komnas Perlindungan Anak mbak," tulis Hidayah Rifqil. (*)

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

Latest