Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Kisah Dokter yang Mengoperasi Dirinya Sendiri Karena Nggak Ada yang Bisa Menolong

Alvin Bahar - Minggu, 07 April 2019 | 15:45
Wah Ada Kisah Dokter yang Mengoperasi Diri Sendiri
-

Wah Ada Kisah Dokter yang Mengoperasi Diri Sendiri

Ia lalu meminta anggota timnya untuk menyediakan meja untuk operasi dan memindahkan benda-benda dari kamarnya. Yang tersisa hanya tempat tidurnya, dua meja dan sebuah lampu.

Salah seorang temannya menjadi asistennya yang bertugas mengambilkan peralatan, menjaga posisi lampu, dan juga memegangi cermin agar Rogozov bisa melihat dengan jelas bagian perutnya.

Satu orang lagi diminta menjadi asisten cadangan, berjaga-jaga jika asisten pertama mendadak gugup. Rogozov juga mengajari temannya bagaimana menyuntikkan obat anestesi yang sudah ia siapkan dan bagaimana memberikan alat bantu napas jika ia tak sadar.

Lalu, ia meminta asistennya mencuci tangannya dengan antisepstik. Rogozov juga mencuci tangannya dan memakai sarung tangan. Pada pukul 2 pagi, ia menyuntikkan perutnya dengan bius lokal. Setelah 15 menit, ia membuat sayatan selebar 10-12 cm dan operasi pun dimulai.

Menurut laporan di BMJ, Rogozov tampak tenang walau keringat di wajahnya bercucuran dan meminta asistennya untuk menghapus keringatnya.

Walau ia dibantu oleh cermin, tapi sebagian besar ia hanya mengandalkan perasaan. Setelah 40 menit, ia mulai merasa lemah dan mengalami vertigo. Operasi pun ditunda sebentar sebelum kemudian dilanjutkan lagi.

Akhirnya ia berhasil menemukan bagian usus buntu yang bengkak dan memotongnya. Dengan hati-hati ia lalu menjahit kembali perutnya. Ia juga mengajari asistennya bagaimana membersihkan alat-alat operasi. Setelah semua selesai ia lalu minum obat tidur untuk beristirahat.

Setelah empat hari minum antibiotik Rogozov akhirnya pulih dan di hari kelima suhu tubuhnya kembali normal. Setelah seminggu, ia mengangkat benang jahitannya. Lalu dua minggu kemudian ia sudah bisa beraktivitas dengan normal.

Lebih dari setahun setelah sampai di Antartika, tim ini kembali ke kota Leningrad. Rogozov lalu kembali bekerja di kliniknya dan sampai akhir hayatnya ia bekerja di Departemen Bedah di First Leningrad Medical Institute.

Ia juga tak membanggakan apa yang sudah ia lakukan di Antartika. Ketika ia ditanyakan menganai peristiwa itu ia hanya menjawab," Itu operasi biasa yang sama seperti yang lain."

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Darurat, Dokter Ini Mengoperasi Usus Buntunya Sendiri"

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x