Viral Video Mahasiswa Tampar Polisi saat Demo, Langsung Ciut ketika Diamankan

HAI-Online.com -Dunia pendidikan Indonesia kembali tercoreng, kali ini pengguna media sosial dibuat heboh dengan video berisi aksi dari salah seorang mahasiswa yang menantang dan menampar anggota kepolisian ketika tengah melakukan aksi demo.

Dalam video yang dibagikan akun Instagram @makassar_iinfo pada Sabtu kemarin (6/4), kejadian ini bermula saat pihak kepolisian menertibkan aksi demo yang dilakukan sekelompok mahasiswa di Jalan AP Pettarani-Sultan Alauddin, karena dianggap memacetkan jalan.

Merasa nggak terima, salah seorang oknum mahasiswa terlihat membuka baju yang dipakainya, dan kemudian menantang pihak kepolisian untuk berduel.

Mirisnya lagi, oknum mahasiswa ini bahkan sempat menampar wajah dari salah seorang polisi yang tengah menertibkan aksi demo sebelum akhirnya ditarik dan dilindungi oleh para pendemo lainnya.

Baca Juga : Unik, Sekolah Ini Berikan 'Hukuman' Meditasi Kepada Murid Nakal

"Para mahasiswa ini unjuk rasa di pertigaan Jalan AP Pettarani - Sultan Alauddin sampai menutup dan memacetkan jalanan. Tak terima ditertibkan, seorang oknum mahasiswa membuka baju lalu mengajak duel dan menampar polisi," tulis @makassar_iinfo dalam kolom caption.

Beberapa waktu berselang, akun Instagram @makassar_iinfo kembali mengabarkan bahwa oknum mahasiswa yang menantang dan menampar petugas telah diamankan oleh pihak kepolisian untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Uniknya, nggak seperti aksinya seperti dalam video, saat diamankan oleh pihak kepolisian oknum mahasiswa ini terlihathanya bisa diam seolah menyesali perbuatan yang telah dilakukannya.

"Begini foto oknum mahasiswa yang ditangkap setelah mengajak duel dan menampar polisi. Tak berlangsung lama setelah kejadian penamparan itu, oknum mahasiswa tersebut ditangkap polisi untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya," tulis @makassar_iinfo.

Ya, semoga aja deh kejadian serupa nggak kembali terulang lagi ke depannya ya sob! Demo emang diperbolehkan, tapi harus tetep tahu etika dong, bener nggak? (*)