HAI-Online.com -Setelah menandatangani kontrak kerjasama dengan lembaga antariksa Jepang 'JAXA', Toyota bakalan segera menerbangkan produknya ke luar angkasa untuk menjelajah antariksa dalam waktu dekat.
Seperti yang dikutip HAI dariKompas.com, kedua pihak bekerjasama untuk menciptakan wahana antariksa berteknologi fuel cell, yang nantinya akan dipakai membantu manusia mengeksplorasi permukaan benda langit dengan kemampuan jelajah hingga 10 ribu kilometer.
Menurut Hiroshi Yamahakawa selaku Presiden JAXA, kerjasama ini dilakukan karena pihaknya ingin memanfaatkan teknologi mobilitas untuk membuat wahana antariksa bagi awak astronot, sehingga teknologi Jepang bisa ikut andil dalam kegiatan penjelajahan.
"Kami menargetkan keterlibatan teknologi Jepang yang dapat meningkatkan peluang keberhasilan dalam penjelajahan.Kami ingin memanfaatkan teknologi mobilitas Toyota untuk membuat wahana antarariksa bagi awak astronot," terang Hiroshi dikutip dari Autocar India.
Baca Juga : Tony Stark Berhasil Balik ke Bumi, NASA Dibanjiri Ucapan Terima Kasih
Penjelajahan antariksa sendiri dilakukan guna memperluas habitat hidup dari manusia, dan juga meningkatkan kemampuan penjelajahan untuk tempat-tempat yang sebelumnya nggak terpikir buat ditinggali.
Maka dari itu, JAXA terus mempelajari skenario apa saja yang bisa dilakukan dengan teknologi yang dibuat khusus untuk misi angkasa luar ini, mulai dari gravitasi, suhu, hingga kemampuan jelajah kendaraan di luar angkasa.
"Gravitasi di bulan seperenam kali lebih rendah, permukaan yang kompleks dengan kawah, jurang dan bukit menjulang, suhu lebih tinggi dari pada di Bumi. Kemampuan jelajah hingga 10.000 km jadi modal awal yang cocok untuk misi ini," ttambah Hiroshi.
Sementara itu, Presiden Toyota, Akio Toyoda menilai kerjasama ini mendorong perusahaan yang dipimpinnya untukmengikuti perkembangan zaman, salah satunya dalam kebutuhan eksplorasi antariksa.
"Aku senang dan berharap dapat memberikan kendaraan yang memiliki durabilitas dan performa layaknya kendaraan Toyota dengan teknologi fuel cell kami," ujar Akio Toyoda.
Kerjasama yang sudah dimulai sejak Mei 2018 lalu ini pun ditargetkan terlaksana pada tahun 2030 mendatang, dengan target peluncuran ke angkasa pada tahun 2029.