Follow Us

Netizen Budiman Akan Melakukan 3 Hal Ini Saat Baca Berita Biar Nggak Kemakan Hoaks dan Sensasi

Rizki Ramadan - Senin, 11 Maret 2019 | 16:46
fake news
iStockphoto

fake news

HAI-online.com - Ketika nggak digunakan secara bijak, media sosial pun dapat menjadi sarana dalam penyebaran berita palsu. Konsep trigger happy (hanya berbagi berita tanpa terlalu banyak merinci), telah menjadi kebiasaan buruk sebagian besar pengguna media sosial di Indonesia.

Bagaimana lo bisa tahu apakah itu berita palsu atau bukan? Shelly Tantri S, Head of Business Development, BaBe, membagikan tiga kiat yang dapat membantu lo mengidentifikasi informasi yang salah ketika lo menemukan berita atau pesan apa pun di media sosial:

Cek Headline/Judul Berita

Sekarang ini media online tuh banyak banget. Nah, untuk bisa mendapatkan atensi (baca: klik) dari netizen, beberapa media menggunakan judul yang sensasional. Sebagai pembaca yang bijak, lo jangan gampang kemakan judul, sob.

"Pastikan berita yang kita baca tidak mengandung topik sensasional, atau tidak masuk akal. Seperti contoh, ketika gempa bumi terjadi, sudah pasti bahwa berita yang mengatakan gempa susulan dengan skala lebih besar dapat dipastikan adalah berita bohong, karena gempa tidak bisa diprediksi sama sekali." kata Shelly

Cek Sumber Berita

Dalam mencari satu kata kunci di Google, kita bisa nemu banyak banget media yang ngasih jawabannya. Tapi, apakah semua informasinya bisa dipercaya?

Informasi yang baik itu berasal dari sumber yang baik juga. Jadi, ketika baca berita lo harus skeptis atau kritis melihat sumbernya. Jangan-jangan tulisan itu cuma asumsi, dugaan, atau malah karangan si penulis aja nih

"Pastikan berita yang kita baca berasal dari sumber yang terpercaya, entah artikel tersebut berasal dari penerbit yang sangat terkenal, atau ditulis oleh seorang ahli. Semua berita di BaBe tentu saja berasal dari media tepercaya di Indonesia. Selain itu, BaBe dengan AI teknologi dan pembelajaran mesin terkemuka bekerjasama dengan tim konten moderasi mampu menyaring berita yang masuk ke sistem BaBe. Sehingga berita yang disajikan dalam aplikasi BaBe adalah berita yang positif dan bebas dari berita bohong. "Shelly menjelaskan lagi.

Cek Keseluruhan Isi Berita

Jangan cepet ngambil kesimpulan atau malah nyebar berita padahal lo belum baca seluruh berita sampai habis. Seringkali, suatu peristiwa itu perlu diketahui secara lengkap. Kalau gitu, kita jadi bisa tahu bagaimana harus menyikapinya.

"Tidak kalah penting adalah biasakan membaca seluruh isi berita. Berita palsu biasanya menyertakan sumber yang terlihat kredibel, seperti tips kesehatan dari dokter terkenal. Kita dapat dengan mudah menelusuri nama dokter di internet. Jika nama dokter tidak ditemukan dan artikelnya, dapat dipastikan bahwa berita tersebut adalah berita palsu. Selain itu, kita juga dapat memeriksa melalui sumber tepercaya lainnya seperti situs web khusus medis, "jelas Shelly.

Dengan mengikuti 3 tips di atas dan memegang prinsip tidak hanya menjadi trigger happy, lo telah maju selangkah menjadi netizen yang pintar.

"Dengan momentum Pemilihan Presiden semakin dekat, kita dapat menerapkan 3 langkah mudah untuk memastikan apakah artikel yang kita baca itu salah atau tidak." Tentunya artikel yang dirilis di BaBe telah menggunakan 3 langkah ini untuk memastikan bahwa berita yang kami rilis bukan berita palsu, "Shelly menyimpulkan.

Selalu berpikir sebelum mengklik. Dengan langkah-langkah tersebut, kita dapat berupaya menjadi netizen yang lebih pintar. (*)

Editor : Rizki Ramadan

Baca Lainnya

Latest