Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Tiga Pekan Terakhir di Liga Kompas Kacang Garuda U-14 Janjikan Persaingan Ketat

Bayu Galih Permana - Jumat, 08 Maret 2019 | 11:00
Pemain Sekolah Sepak Bola (SSB) Matador Mekarsari Abdul Basit (dua dari kiri) berebut bola dengan pemain SSB Kabomania dalam laga lanjutan Liga kompas Kacang Garuda U-14 di lapangan GOR Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (3/3/2019). SSB Matador Mekarsari menang 2-0 KOMPAS/ALIF ICHWAN (AIC) 03-03-2019
Kompas Nasional

Pemain Sekolah Sepak Bola (SSB) Matador Mekarsari Abdul Basit (dua dari kiri) berebut bola dengan pemain SSB Kabomania dalam laga lanjutan Liga kompas Kacang Garuda U-14 di lapangan GOR Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (3/3/2019). SSB Matador Mekarsari menang 2-0 KOMPAS/ALIF ICHWAN (AIC) 03-03-2019

HAI-online.com -Tiga pekan terakhir Liga Kompas Kacang Garuda U-14 2019 menjanjikan persaingan ketat setelah pemimpin klasemen sementara Salfas Soccer hanya meraih satu poin di pekan ke-27, Minggu (3/3/2019). Pada saat bersamaan, tim peringkat kedua Bina Taruna berhasil meraih poin penuh sehingga selisih kedua tim hanya dua poin. Kedua tim masih punya peluang juara dengan tiga pekan tersisa.

Pada laga pekan ke-27 di GOR Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (3/3/2019), Salfas Soccer ditahan imbang 3-3 oleh peringkat ketiga Ragunan Soccer School. Gol Salfas diciptakan Tedi Firmansyah menit ke-25, Wardiansyah menit ke-49, dan Hanif Alfaris menit ke-52. Adapun gol Ragunan diciptakan Muhammad Daffa di menit ke-14, Muhammad Khafi menit ke-46, dan Ahmad Athallah Araihan menit ke-51.

Pertandingan itu berlangsung ketat dan keunggulan Ragunan selalu berhasil disamakan Salfas. Fisik pemain sangat menentukan karena hampir semua bagian lapangan tergenang air oleh hujan yang mengguyur sejak pagi. Beberapa kali bola tidak bergulir dengan lancar. Pemain harus mengeluarkan tenaga ekstra untuk mengontrol bola.

Hasil imbang itu membuat Salfas mendapat 52 poin dari 27 laga. ”Hasil ini sudah maksimal karena kondisi lapangan yang buruk. Ragunan juga bukan lawan yang mudah. Pemain mereka merata dari belakang hingga depan. Peluang kami juara sangat ditentukan tiga laga terakhir. Kami berusaha lebih konsentrasi di sisa laga,” ujar Pelatih Salfas Irwan Salam.

Pada laga lain, Bina Taruna membuka asa setelah meraih kemenangan 1-0 atas juru kunci Jakarta Football Academy (JFA). Gol Bina Taruna diciptakan gelandang Ade Akmal Yudistira menit ke-29. Berkat kemenangan itu, Bina Taruna mengoleksi 50 poin dari 27 laga.

”Ini hasil yang sangat positif. Kami masih punya peluang juara hingga akhir musim. Syaratnya, kami harus selalu menang dan berharap Salfas kalah atau setidaknya imbang dua kali,” kata Pelatih Bina Taruna Saut L Tobing.

Perubahan strategi

Keberhasilan Bina Taruna juga berkat perubahan strategi yang dilakukan Saut. Pada tiga pekan sebelumnya, mereka melewatkan kesempatan menggeser Salfas yang gagal meraih poin maksimal karena mereka juga gagal meraih hasil maksimal.

Menurut para pemain, situasi itu akibat mereka tidak mampu menjaga konsentrasi di menit-menit akhir pertandingan. Hal itu tidak lepas dari pergantian pemain yang selalu dilakukan di akhir pertandingan. Pemain yang baru masuk dinilai kurang panas dan lengah di menit-menit akhir.

Namun, saat laga menghadapi JFA, Bina Taruna mengganti lebih awal di awal babak kedua. Dalam aturan liga, semua tim memang harus memainkan semua pemain yang ada di setiap pertandingan.

(DRI/IGA)

Tulisan ini telah terbit di Harian Kompas pada 4 Maret 2019 (Kompas DRI/IGA). Liga Kompas Kacang Garuda disponsori oleh Kacang Garuda, didukung oleh SKF dan Oraga.

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x