HAI-Online.com -Sama-sama mengantongi hasil kurang memuaskan pada pekan ke-29,dua tim teratas, SSB Salfas Soccer dan SSB Bina Taruna, harus menunggu laga di pekan terakhir untuk menentukan siapa juara Liga Kompas Kacang Garuda U-14 musim 2018/2019.
Bertanding diGOR Ciracas Jakarta Timur pada Minggu kemarin (17/3), Salfas Soccer yang berada di peringkat kedua gagal memanfaatkan hasil imbang dari pemuncak klasemen sementara, SSB Taruna, setelah hanya mampu meraup satu poin saat melawan SSB Astam.
Belum genap 2 menit laga berjalan, SSB Astam langsung mendapatkan hadiah penalti setelah salah satu bek Salfas kedapatan menyentuh bola dengan tangan di dalam kotak terlarang
Nggak menyia-nyiakan kesempatan, Aditiya Daffa yang dipercaya untuk menjadi algojo berhasil menjalankan tugasnya dengan baik, 1-0 SSB Astam unggul atas tim asuhan Irwan Salam.
Baca Juga : Dua Tahun Wafatnya Jiro Inao, Member JKT48 Melayat ke Makam Mantan General Manager
Ketinggalan satu gol, Salfas yang berstatus tim promosi langsung berbalik menekan pertahanan lawan, bisa dilihat dari keputusan coachIrwan yang memilih untuk memasukkan tiga pemain bertipe ofensif dalam 25 menit babak pertama.
Namun hal tersebut nggak berlangsung mudah, Astam pun mampu meredam serangan dari para pemain Salfas dengan memanfaatkan kesalahan-kesalahan operan yang kerap dilakukan mereka menjadi serangan balik.
Pada babak kedua, Salfas semakin mendominasi pertandingan meskipun akhirnya sejumlah peluang emas yang didapat gagal dimaksimalkan dengan baik seiring buruknya penyelesaian akhir dari tim asal kota Tangerang tersebut.
Sampai akhirnya, serangan bertubi-tubi yang dilancarkan para pemain Salfas akhirnya berbuah hasil setelah sang kapten, Mulkan Hanif berhasil menjebol gawang Astam pada menit ke-54 lewat eksekusi sepak pojok, skor 1-1 bertahan hingga akhir pertandingan.
Menurut Irwan, gol Astam berasal dari kelengahan anak asuhnya pada menit-menit awal, yang kemudian membuat timnya harus dihukum penalti karena kesalahpahaman antaa kiper dan bek dalam membuang bola.
Lebih lanjut, dirinya mengatakan bahwa anak asuhnyacukup beruntung karena hukuman penalti terjadi pada menit-menit awalsehingga mereka memiliki cukup banyak waktu untuk mengejar ketertinggalan.