"Kita syutingnya pindah-pindah, pernah di Monas, Bundaran HI. Untuk mengenalkan Indonesia," terang aktor yang memerankan karakter Ray dan juga Bima tersebut.
4. Bawa Pengaruh Positif bagi Anak-anak
Nggak cuma mengisi kekosongan dan juga memperkenalkan Indonesia aja, kehadiran BIMA Satria Garuda sendiri bertujuan untuk memberi pengaruh positif kepada para penonton, khususnya anak-anak supaya memiliki jiwa sosial yang tinggi."Bima itu punya jiwa sosial yang tinggi, sangat sayang kepada keluarganya. Karena Ray (Bima) punya hutang budi kepada keluarga Iskandar, jadi itulah sebabnya Ia sayang dengan keluarga, keluarga Iskandar dan peduli dengan sesama manusia," terang salah satu pemeran, Rayhan Febrian saat berkunjung ke markas HAI.
Senada dengan Rayhan, Adhitya Alkatiri yang memerankan Mikhail the Mysterious Boy menilai bahwa sikap kekeluargaan dan semangat tolong menolong Bima mampu memberi contoh baik bagi anak-anak.
"Bima itu sosok pahlawan baru Indonesiadengan jiwa sosial tinggi. Jiwa kekeluargaannya sangat besar. Dia sangat membantu untuk keluarganya dia, Bima itu membantu banyak umat manusia di film ini. Sikap Bima itu patut dicontoh buat anak-anak di Indonesia," terang Adhit.
5. SempatMengisi Layar Lebar
Nggak cuma menghiasi layar kaca, BIMA Satria Garuda juga sukses menjadi tokusatsu pertama yang berhasi mengisi bioskop-bioskop seluruh Indonesia, lewat film berjudul Satria Heroes: Revenge of Darkness.Menariknya, penggarapan film tersebut dipimpin oleh sutradara sejumlah serial Kamen Rider, Kenzo Maihara dengan dibantu Arnandha Wyanto, dan beberapa proses pengambilan gambar diambil langsung di Jepang. (*)