Follow Us

Sebuah SD di Solo Minta 14 Anak dengan HIV/AIDS Berhenti Sekolah

Al Sobry - Minggu, 17 Februari 2019 | 11:57
HIV
iStockphoto

HIV

HAI-Online.com – Perang pemahaman soal HIV/AIDS terjadi di lingkungan sekolah dasar negeri (SDN) di Kota Solo, Jawa Tengah.

Sementara ada 14 Anak Dengan HIV/AIDS (ADHA) ingin tetap mengenyam pendidikan sekolah, puluhan orangtua kompak menolak kehadiran mereka berbaur di kelas lantaran menginginkan anak-anak mereka ‘selamat’ dari penyakit menular tersebut.

Oleh karena itu 14 siswa yang berasal dari kelas 1 hingga 4 tersebut resmi ditolak sekolah di SD Negeri tersebut. Nasib mereka kini telah dikembalikan ke rumah khusus anak dengan HIV/AIDS di Yayasan Lentera Kompleks Makam Taman Pahlawan Kusuma Bakti, Jurug, Solo, Jawa Tengah.

Baca Juga : Ingin Menghapus Stigma, Restoran Ini Rekrut Karyawan dengan HIV dan AIDS, Salut!

Kabar ini pun mendapat sorotan dari berbagai media lantaran dianggap ada pelanggaran Hak Asasi Manusia dalam hal ini ke-14 bocah SD yang dilakukan instansi sekolah, dan sekaligus juga kekeliruan pemahaman soal HIV/AIDS.

Awalnya, menurut Yunus Prasetyo, Ketua Yayasan Lentera Solo, para orangtua murid membuat surat keberatan atas keberadaan anak-anak dengan HIV/AIDS yang sekolah di sana.

Sebelumnya tak ada pengumuman soal masuknya ADHA di lingkungan sekolah tersebut. Komite pun mendapat suara-suara sumbang dari para orangtua.

“Mereka mengirimi surat, isi surat itu intinya mereka keberatan dan meminta anak (HIV/AIDS) itu untuk tidak sekolah di situ. Komite mengamini berarti menyetujui, sekolah menandatangani berarti sekolah juga menyetujui. Itu yang terjadi," kata Yunus Prasetyo, Ketua Yayasan Lentera Solo pada Kamis (14/2/2019) lalu, seperti dilansir HAI dari Suar.Id.

Yap, sebagian besar orangtua dan pihak SDN di Kota Solo tersebut nggak betul-betul memahami seperti apakah cara penularan HIV/AIDS terlebih kepada anak-anak.

Baca Juga : 5 Pihak Ini Melarang Pelajar di Indonesia Merayakan Hari Valentine

Menurut pakar, HIV tidak menular lewat penggunaan alat makan secara bergantian antara ODHA (orang dengan HIV/AIDS) dengan orang sehat.

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest