HAI-Online.com - Penyerang andalan Persija Jakarta, Marko Simic sempat ditahan oleh pihak kepolisian Australia setelah diduga melakukan aksi pelecehan seksual ketika tengah terbang menuju Australia pada Minggu malam (10/2).
Dilansir dari media Australia Newcastle Herald, pesepakbola berkebangsaan Kroasia tersebut dikabarkan melakukan aksi pelecehan seksual setelah kedapatan mencolek bagian tubuh dari seorang penumpang wanita ketika tengah berada di dalam pesawat.
Akibat kejadian tersebut, Marko Simic pun sempat digiring menuju kantor polisi Botany Bay untuk ditahan guna mempertanggungjawabkan perbuatannya, sebelum akhirnya dibebaskan oleh pihak kepolisian secara bersyarat.
Berkaca pada kasus Simic, sebenarnya tindakan apa aja sih yang bisa digolongkan sebagai pelecehan seksual?
Baca Juga : Dari Kronologi Hingga Proses Sidang, Ini 4 Fakta Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Marko Simic di Australia
Seperti yang dikutip HAI dari Kompas.com, menurut kategorinya tindak pelecehan seksual sendiri dibagi menjadi 5 jenis, di antaranya:
- Pelecehan Gender: Pernyataan dan perilaku seksis yang menghina atau merendahkan wanita.
- Perilaku menggoda: Perilaku seksual yang menyinggung, nggak pantas, dan nggak diinginkan.
- Penyuapan seksual: Permintaan aktivitas seksual atau perilaku terkait seks lainnya dengan janji imbalan, entah secara terang-terangan ataupun dengan cara halus.
- Pemaksaan seksual: Pemaksaan aktivitas seksual atau perilaku terkait seks lainnya dengan ancaman hukuman.
- Pelanggaran seksual: Pelanggaran seksual berat (seperti menyentuh, merasakan, atau meraih secara paksa) atau penyerangan seksual.
- Komentar seksual tentang tubuh seseorang
- Ajakan seksual
- Sentuhan seksual
- Grafiti seksual
- Isyarat seksual
- Lelucon kotor seksual
- Menyebarkan rumor tentang aktivitas seksual orang lain
- Menyentuh diri sendiri secara seksual di depan orang lain
- Berbicara tentang kegiatan seksual sendiri di depan orang lain
- Menampilkan gambar, cerita, atau benda seksual
Beri tahu seseorang atas peristiwa yang menimpa kamu, dan jangan menyimpannya untuk diri sendiri cobalah untuk membuka suara guna menghimpun dukungan dan memperingatkan yang lain supaya kejadian serupa nggak terulang kepada mereka.
Apabila pelecehan seksual yang kamu terima menyebabkan tekanan psikologis, cobalah untuk berkonsultasi dengan psikolog maupun terapis profesional. (*)