Kemudian, senior tersebut melakukan pemukulan ke dada korban bertubi-tubi hingga pingsan.
- Diberi Nafas Buatan dan Minyak Kayu Putih
“Memberikan nafas buatan dan minyak katu putih,” terang Kombes Pol Dwi Ariwibowo lagi menyebut korban tidak tewas di tempat.
Pasalnya, Aldama sempat dibawa ke Poliklinik hingga Rumah Sakit Sayang Rakyat di Makassar.
- Kejanggalan pertama: Keluarga mengaku Aldama Pakai Helm
Paman korban, Samna, menuding senior Aldama bohong dan fitnah.
Menurut pengakuan tersangka, Aldama dipukul karena melanggar kedisiplinan berupa tidak pakai helm saat masuk kampus.
“Yang antar bapaknya sendiri dan saat itu dari rumah lengkap dengan helm karena jarak dari rumah ke kampus sangat jauh,” katanya kepada pihak kepolisian setempat.
- Kejanggalan Kedua: Kampus Mengaku Aldama Jatuh di Kamar Mandi
Menurut Pelda Daniel, pihak kampus ATKP mengatakan, Aldama Putra Pangkolan menghembus nafas terakhir setelah terjatuh dari kamar mandi, berdasarkan keterangan pihak ATKP Makassar.
"Saya ditelpon malam-malam oleh pengasuh anak saya di ATKP, katanya bisa merapat ke RS Sayang Rakyat soalnya anak saya (Aldama Putra Pangkolan) katanya jatuh. Jadi, awalnya perkiraan saya hanya luka atau patah saja,” ucapnya.