Follow Us

Gara-gara Senyumnya, Bocah Amerika Ini Jadi Seleb dengan Followers Jutaan di Cina

Ricky Nugraha - Minggu, 13 Januari 2019 | 15:44
Foto Gavin Thomas di bangunan terkenal di Cina
Settebello Entertainment

Foto Gavin Thomas di bangunan terkenal di Cina

Meski banyak orang Cina yang nggak tahu namanya, meme-gif dari Gavin telah diedarkan secara luas di media sosial, terutama WeChat, yang di Cina digunakan lebih dari 1 miliar pengguna.

Nama julukan Gavin di Cina adalah "the fake smile boy" atau bocah dengan senyum palsu. Julukan ini merujuk pada senyumnya sedikit terpaksa namun sopan yang menarik perhatian jutaan pengguna internet di Cina.

Orang-orang Cina, terutama generasi milenial, telah melekat pada senyum khas Gavin, yang gif-nya digunakan untuk mengekspresikan suatu hal yang positif meski terpaksa dalam kondisi yang nggak nyaman.

Baca Juga : Terkena Stroke, Pakar Media Sosial Nukman Luthfie Meninggal Saat Berlibur di Yogyakarta

Hal ini pun jadi keuntungan tersendiri bagi Gavin.

Segera setelah ia membuka akun Weibo-nya, Gavin disponsori perjalanan ke Beijing untuk bertemu langsung dengan para penggemarnya. Hal ini menghasilkan lebih banyak meme dari Gavin yang berpose di depan landmark Cina dalam pakaian tradisional Cina.

Foto Gavin Thomas di bangunan terkenal di Cina
CNN

Foto Gavin Thomas di bangunan terkenal di Cina

Foto Gavin Thomas di bangunan terkenal di Cina
Settebello Entertainment

Foto Gavin Thomas di bangunan terkenal di Cina

Pada saat yang sama, tokonya di Taobao, situs belanja online Cina yang sangat populer, telah diam-diam dibuka dan mulai menjual merchandise seperti case telepon dengan wajah tersenyum Gavin di belakang.

Case smartphone dengan wajah tersenyum Gavin
CNN

Case smartphone dengan wajah tersenyum Gavin

Lalu pada perjalanan keduanya ke Cina awal November kemarin, ia menandatangani kontrak dengan raksasa internet China Tencent untuk ditampilkan dalam aplikasi video pendek barunya yang bernama Yoo.

Para ahli mengatakan bahwa kecintaan orang Cina terhadap gambar animasi dalam percakapan digital berakar dari budaya kesopanan.

Source : CNN

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

Latest