HAI-ONLINE.COM - Menurut Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BadanMeteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Rahmat Triyono,Tsunami Banten (22/12/2018) disebabkan oleh dua peristiwa alam.
Pertama adalah gelombang tinggi akibat faktor cuaca di perairan Selat Sunda. Yang kedua adalah aktivitas erupsi gunung Anak Krakatau.
"Karena digabung, menimbulkan tinggi tsunami yang signifikan dan menimbulkan korban dan kerusakan yang luar biasa," kata Rahmat dalam konferensi pers di gedung BMKG, Jakarta, Minggu (23/12/2018), seperti dilansir darikompas.com.
Dari dua pemicu tsunami Banten tersebut, faktor gunung Anak Krakatau yang paling mendapat banyak sorotan.
Penyebabnya nggak lain adalah riwayat mengerikan dari "Ibu" gunung tersebut, yaitu gunung Krakatau.
Letusan gunung Krakatau pada 1883 disebut-sebut sebagai salah satu letusan gunung paling dahsyat di Bumi pun dengan tsunami yang disebabkanya (yang masuk daftar tsunami paling mematikan dalam sejarah).
Namun, tahukah Anda bahwa meski ini banyak menimbulkan dampak destruktif,letusan gunung Krakatau ini memiliki manfaat bagi penelitian terkait misteri kota Atlantis.
Bagaimana itu bisa terjadi? Mari kita simak uraiannya dalam dalamartikel berjudul "Menggali Tenggelamnya Atlantis" yang pernah tayang di majalahIntisari edisi April 1994 berikut ini.
Menurut Aristoteles, tulisan Plato tentang Atlantis yang terkenal hanyalah khayalan, suatu benua; atau kerajaan imajiner untuk melukiskan suatu teori politik.
Toh, penjelasan Aristoteles sebenarnya kurang memuaskan.