Hai-Online.com -Pantai dengan ombak dan lambaian daun kelapanya memang dapat memberikan relaksasi kepada siapa saja yang menikmatiknya. Sama dengan filosofi Hannah Testa, remaja 16 tahunyang mengaku selalu ngerasa tenang tiap kali ke pantai.
Baginya, pantai adalah bagian hidupnya. Hanya saja,sejak 6 tahunlalu kecintaannya akan pantai terusik. Setelah Hannah menonton film dokumenter berjudul “Plastic Paradise”, dirinya sadar kalo laut udah tercemar oleh sampah plastik.
Hannah mengatakan pada Teen Vogue, “Aku menonton dokumenter yang membuat mataku terbuka, dan mempelajari dampaknya pada kesehatan manusia dan spesies lain. Sangat menyakitkan hati mengetahui bahwa setiap hari kita telah merusak laut. Tujuanku adalah menyebarkan pesan tentang polusi plastik untuk membalikkan masa depan.”
Baca Juga : Begini 5 Negara Cegah Sampah Masuk ke Lautan. Indonesia Bisa Terapin yang Mana Nih?
Kini Hannah fokus memberantas masalah lingkungan. Ia memberi petisi kepada perusahaan-perusahaan agar menggunakan gelas cup yang lebih mudah terurai, karena memiliki lapisan plastik di dalamnya. Hannah jugaminta agar restoran lokal dan mengganti sedotan plastik menjadi sedotan kertas. Dan sekitar lima tahun lalu, dia berhasil meyakinkan restoran pertama di komunitasnya untuk beralih ke sedotan kertas.
“Aku ingat saat ke restoran dan melihat sedotan kertas untuk pertama kalinya. Aku sangat senang, aku telah memberikan dampak kepada lingkungan dan masyarakat,” kata Hannah.
Baca Juga : Terbuat dari Sampah, Rumah Ridwan Kamil Ini Tetap Mewah, Disewakan Juga!
Polusi plastik paling banyak disebabkan dari pemakaian plastik sekali pakai, seperti sedotan plastik dan kantong plastik sekali pakai. Butuh waktu 450 tahun atau lebih untuk menguraikan sampah botol plastik.
Untuk mencegahnya, California jadi yang pertama melarang penggunaan sedotan plastik di meja restoran, kecuali kalo pelanggan yang minta. Di Amerika, Seattle menjadi kota pertama yang melarang penggunaan sedotan plastik sekali pakai dan peralatan lainnya.
Starbucks, Aramark, dan American Airlines juga udah janji nih bakal berhenti atau mendaur ulang penggunaan sedotan plastik. Bahkan European Union udah melarang penggunaan plastik sekali pakai.
“Ini bukanlah sesuatu yang harus kita sembunyikan. Semoga aku bisa membuat dampak pada masyarakat dan mungkin mengajari mereka. Itu lah yang selama ini bisa aku lakukan untuk membantu,” kata Hannah, yang sekarang duduk di tingkat dua di West Forsyth High School di Cumming, Georgia.
Baca Juga : Susah Ditemukan, Ternyata Jenazah Andi Drummer Seventeen Terdaftar di RSUD Berkah