Follow Us

Terungkap, Ini Isi Great Blue Hole, Salah Satu Lubang Laut Terdalam. Ada Aquaman Nggak Ya?

Ricky Nugraha - Rabu, 12 Desember 2018 | 17:30
Great Blue Hole
Daily Mail

Great Blue Hole

HAI-online.com - Great Blue Hole adalah lubang raksasa dengan panjang 318 meter dan kedalaman 125 meter yang terletak di pesisir Belize, Amerika Tengah.

Situs ini merupakan lubang bawah laut terdalam kedua di dunia setelah Dragon Hole di Cina yang dalamnya sekitar 300 meter.

Great Blue Hole menjadi sangat populer semenjak dibuat dokumenter pada 1971 oleh seorang ahli biologi kelautan, Jacques Cousteau, yang menyebutnya sebagai salah satu dari lima situs menyelam terbaik.

Meski begitu, belum ada yang pernah menyelam sampai ke dasar lubang tersebut sampai baru-baru ini dilakukan oleh pendiri perusahaan Virgin Group, Richard Branson, bersama para ahli.

Mereka menjadi yang pertama yang berhasil menyelami dasar Great Blue Hole. Selain itu, mereka berhasil mendapat gambar beresolusi tinggi, memetakannya dengan 3D yang detail, dan mengumpulkan data ilmiah seputar kualitas air dan bakteri yang ada di sana. Ditambah dengan fakta bahwa lapisan oksigen di dasar laut sangatlah rendah.

Baca Juga : Sempat Dikaitkan dengan Mistis, Begini Fakta di Balik Fenomena Gunung Semeru Bertopi

Analisis sedimen di Great Blue Hole juga menunjukkan periode kekeringan ekstrem selama abad ke-10, ini membuktikan lingkungan mungkin ambil bagian dalam runtuhnya peradaban suku Maya antara 800 sampai 1.000 SM.

Mereka juga mengungkapkan asal usul Great Blue Hole dengan ditemukannya bukti bahwa lubang tersebut nggak selalu terendam air laut. Hal tersebut terbukti dengan ditemukannya stalaktik besar di dinding bagian selatan lubang.

Stalaktit sendiri hanya bisa terbentuk di gua kering. Dengan ini membuktikan bahwa Great Blue Hole sebelumnya adalah gua yang nggak terendam air laut.

Richard Branson juga mengatakan, "Ini juga membuktikan, bahwa permukaan laut dulunya jauh lebih rendah dan naik secara dramatis karena perubahan iklim."

Source : Kompas.com, IFL Science

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

Latest