HAI-Online.com - Mayoritas pembonceng motor di Indonesia manfaatin behel (besi di bagian bodi belakang motor) buat pegangan.
Usut punya usut, ternyata behel tersebut sebenarnya bukan dirancang buat pegangan, lho, sob.
Dilansir dari Gridoto.com, hal tersebutdiungkapkan oleh Sony Susmana, Training Director dari Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) beberapa waktu lalu.
“Posisi dudukyang benar buat pemboncengmotor itu dengan menghadap ke depan, posisi tangan santai berada di paha. Boleh memegang pinggang pengendara, tapi jangan memegang behel di belakang,” terangnya.
Menurutnya posisi pemboncengyang memegang behel motoritu salah, sebab gerak manuver motor jadi nggak seimbang.
Hal tersebut bikin posisi pemboncengkurang menyatu dengan pengendara dan tunggangan.
Baca Juga : QoryGore Ngaku Sudah Dapat Izin Merekam Hutan Aokigahara untuk Channel YouTube Miliknya
Ternyata behel pada motor berfungsi membantu pengendara biar lebih gampang geser motor saat di parkiran. Bukan buat pegangan saat boncengan.
"Mungkin kalau baru naik masih oke, tapi kalau sudah jalan, apalagi ngebut lebih baik tangan berada di paha," imbuh Sony.
Makanya beberapa motor produksi saat ini ada yang nggak dikasih behel, misalnya saja Yamaha Vixion atau Aerox.
Tugas behel digantikan sebuah coakan di bodi, berguna untuk mempermudah saat menggeser-geser motor, terutama saat lagi parkiran.
“Fungsi behel memang untuk itu, bukan untuk pegangan saat berkendara. Makanya banyak motor baru yang sudah tidak pakai behel belakang,” tutup Sony.