Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

SMAN 1 Blahbatuh Bangun Alat Pengangkut Sampah di Sungai Terjal

Rizki Ramadan - Kamis, 29 November 2018 | 19:56
Siswa SMAN 1 Blahbatuh Bangun Alat Pengangkut Sampah di Sungai Terjal
Kiram/HAI

Siswa SMAN 1 Blahbatuh Bangun Alat Pengangkut Sampah di Sungai Terjal

HAI-online.com – Kebiasaan masyarakat buang sampah sembarangan itu emang nyebalin banget. Padahal buang sampah di tempatnya itu nggak butuh usaha yang berat. Padahal (lagi) dampak buang sampah sembarangan itu udah ketauan nggak enaknya.

Masalah itulah yang diangkat oleh Winda dan Dwira dari SMAN 1 Blahbatuh. Di Toyota Eco Youth 11 ini mereka bikin alat pengangkut sampah di tebing sungai terjal. Jadi, di belakang pura sekitaran Ubud, nggak jauh dari sekolah, ada sebuah tebing yang sering jadi tempat orang buang sampah sembarangan.

“Kami pernah mencoba angkut sampah di sana, kami dapet 20 karung. Sekitar 150 kg sampah ada di situ,” kata Winda.

Baca Juga : Begini 5 Negara Cegah Sampah Masuk ke Lautan. Indonesia Bisa Terapin yang Mana Nih?

Di atas tebing tersebut memang ada jembatan tempat kendaraan dan orang-orang lalu lalang. Celakanya, banyak dari orang lewat di situ yang suka buang sampah ke sungai.

Nah, karena tebing untuk turun ke sungai itu terjal, sampah-sampah di bawah jadi sulit diangkut. Kalau dibiarkan, bisa menyumbat arus sungai, mengotori lahan, dan kalo kebawa arus, bisa ikut menyebabkan banjir. Gawat deh.

SMAN 1 Blahbatuh Bangun Alat Pengangkut Sampah di Sungai Terjal

SMAN 1 Blahbatuh Bangun Alat Pengangkut Sampah di Sungai Terjal

Dari situlah Winda dan Dwira kepikiran untuk bikin alat pengangkut sampah. Mereka mau membersihkan sampah-sampah di bawah bisa dibersihkan.

Proyek mereka ini dimulai sejak September lalu. Nggak pake lama, mereka mulai meninjau lokasi, bikin rancangan alat, lalu lanjut bikin alatnya ke bengkel.

Lewat video yang dipresentasikan ke para dewan juri, terlihat Winda dan Dwira ngajak temen-temen di sekolahnya dan warga sekitar untuk ikut menyaksikan pemasangan alat.

Sampai saat ini, alat pengangkut sampah sudah sampe 4 kali dikembangkan. Mereka selalu mengevaluasi proses pengangkutan lalu langsung mencari solusi fisikanya agar kekurangan bisa diperbaiki.

Bahkan, di pengembangan keempat, mereka merencanakan alat bisa digerakkan oleh dinamo sehingga semakin memudahkan warga.

Yang bikin proyek ini keren adalah mereka bisa menggandeng kepala desa setempat,Wayan Gede Darmayuda, untuk mendukung program mereka. Pak Wayan bahkan hadir juga di acara presentasi tadi dan peninjauan sebelumnya. Selain itu, tim juga ngajak komunitas Trash Hero untuk ikut membimbing dan mendukung proyek ini.

Hasil bangunan SMAN 1 blahbatuh

Hasil bangunan SMAN 1 blahbatuh

Baca Juga : Ini Tampilan 5 Mobil Pertama dari Merk Honda, Toyota Hingga Hyundai!

“Saya nggak nemu sampah plastik di sekolah ini. Ini sebuah keberhasilan, khususnya untuk Bali. Sekolah ini udah punya inovasi untuk pemberantasan sampah di Bali,” kata pak Kepala Desa di sesi sambutan presentasi siang (29/11/2018) tadi.

Pak Handri dari Toyota Indonesia yang jadi salah satu juri peninjau menyampaikan kalau alat ini perlu dikembangkan.

“Alat itu akan membantu kita untuk mengangkut sampah. Anggaplah ini prototype yang bisa ditaruh di tempat-tempat lain juga,” kata Pak Handri.

Sementara Didi Kaspi Kasim, Editor in Chief National Geographic Indonesia, juri lainnya, mengusulkan agar aspek keamanan alat lebih diperhatikan lagi serta perlu dilakukan riset lebih lanjut.Ia juga mengingatkan bahwa yang paling penting adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk lebih peduli dengan lingkungan.

“Seharusnya alat kayak gini nggak ada. Maksudnya, seharusnya orang-orang itu nggak buang sampah sembarangan. Yang penting adalah kesadaran masyarakat. Alat ini adalah salah satu bentuk dari kampanye yang lebih besar lagi, yaitu tentang kepedulian lingkungan,” kata Didi Kaspi Kasim.

Wayan Aksara,founderTrash Hero, yang ikut hadir menyaksikan presentasi sangat senang dengan inovasi ini.

“Sudah ada langkah inovatif tentang kepedulian sampah. Sudah seharusnya kita mengurangi sampah sejak dini. Sampah di lokasi (sungai) perlu ditangani. Kami berterima kasih karena anak sekolah ini sudah peduli,” kata Wayan.

Salut untuk Dwira dan Winda. (*)

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x