Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Selamat dari Kerusuhan Stadion Kanjuruhan, Netizen Bagikan Kronologi Kepanikan Penonton Karena Gas Air Mata

Arlingga Hari Nugroho - Minggu, 02 Oktober 2022 | 13:50
Kronologi insiden kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10).
Fotokita.grid.id

Kronologi insiden kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10).

Hal inilah yang menyebabkan aparat turun tangan untuk memukul mundur para suporter yang berkerumun di tengah lapangan.

"Pihak aparat juga melakukan berbagai upaya untuk memukul mundur para suporter, yang menurut saya perlakuannya sangat kejam dan sadis, dipentung dengan tongkat panjang, 1 suporter dikeroyok aparat, dihantam tameng dan banyak tindakan lainnya," imbuhnya.

Kericuhan mulai memanas saat aparat memukul mundur suporter di sisi selatan, kemudian mendapat perlawanan dari suporter dari sisi utara.

Hingga akhirnya puluhan gas air mata ditembakkan aparat ke tribun penonton yang menyebabkan panik para suporter.

Suporter yang mulai panik karena gas air mata di dalam stadion kemudian berusaha mencari pintu keluar yang ternyata sudah penuh sesak.

Baca Juga: Renggut Ratusan Nyawa Supporter, Arema FC Siap Bantu Korban Kerusuhan Stadion Kanjuruhan

"Di dalam stadion mereka sesak karena gas air mata yang sudah ditembakkan ke berbagai arah. Sedangkan untuk keluar stadion pun gak bisa karena macet. Penuh sesak di pintu keluar. Di luar stadion banyak yang terkapar dan pingsan karena efek terjebak di dalam stadion yang penuh gas air mata," ungkapnya.

Hal menyedihkan lainnya juga terlihat luar Stadion Kanjuruhan yang dipenuhi suporter dengan kondisi yang lemas dan histeris melihat kejadian yang terjadi.

Akibat insiden ini, Ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris, memberi pernyataan akan bertanggung jawab dan membentuk tim khusus untuk menerima laporan informasi terkait penanganan korban insiden tersebut.

"Arema FC menyampaikan duka mendalam atas musibah di Kanjuruhan. Manajemen Arema FC turut bertanggung jawab untuk penanganan korban baik yang telah meninggal dunia dan yang luka-luka," tulis Abdul Haris di situs resmi Arema FC.

"Manajemen juga akan membentuk crisis center atau posko informasi yang menghimpun dan menerima laporan untuk penanganan korban yang dirawat di rumah sakit," jelasnya lagi.

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x