HAI-Online.com- Masa-masa bisa melihat wajah teman dan anggota keluarga lain dengan tanpa menerka-nerka bentuk dari balik masker adalah masa yang dirindukan banyak orang.
Nah, di Eropa dan sekitarnya sudah banyak masyarakat yang melepas masker dan kembali berkumpul dengan bebasnya.
Namun masa itu tidak lama, pasalnya baru-baru ini angka Covid-19 di eropa kembali meningkat padahal hampri seliruh warga di sana sudah melengkapi vaksinasi demi herd immunity kawasannya.
Menyoal ini, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adanom Ghebreyesus mengatakan, Eropa menjadi pusat pandemi Covid-19 lagi karena rasa aman palsuatas perlindungan yang ditawarkan dari program vaksinasi.
"Kami mengkhawatirkan rasa aman palsu yang diamini banyak orang, bahwa ketika sudah divaksin artinya pandemi berakhir kemudian orang yang sudah vaksin ini abai protokol kesehatan," kata Tedros dikutip dariReuters, pekan lalu.
Bagaimanapun, vaksinasi merupakan pencegahan agar ketika terinfeksi Covid-19 tidak mengalami gejala parah atau kematian.
Pasalnya, vaksinasi yang disuntikkan di lengan bahu melindungi organ penting seperti paru-paru. Bukan mencegah virus masuk ke saluran pernafasan terutama hidung dan mulut.
Oleh karena itu, vaksinasi, pemakaian masker, dan jaga jarak sosial adalah kunci penting untuk mencegah penularan. Kita tidak bisa hanya mengandalkan salah satu dari tiga hal itu.
Baca Juga: Kenang Momen Bersama Sang Pacar, Cewek Ini Sampe Kumpulin Foto hingga Tiket Bioskop di Jurnalnya
"Di Eropa orang-orang berkumpul seperti pra-pandemi, bahkan itu terjadi di tengah-tengah lonjakan kasus dan sistem kesehatan mulai tumbang," direktur darurat WHO kata Mike Ryan.
"Dan kenyataannya virus akan terus menular secara intens di lingkungan itu," katanya.