HAI-ONLINE.COM - Pengarsipan merupakan sebuah metode penting yang bisa dilakukan untuk melestarikan artefak-artefak yang berguna untuk pembelajaran di era sekarang, musik termasuk di antaranya.
Oleh karena itu, Yayasan Irama Nusantara yang berkolaborasi bersama MLDSPOTmemprakarsai sebuah mini album yang telah rilis bertajul 'Lagu Baru dari Masa Lalu Volume 1'.
Baca Juga: David Tarigan: HAI Udah Jadi Sumber Referensi Musik Sejak Dulu
Melalui konferensi pers, Gerry Arpriyan selaku Program Manager dari Yayasan Irama Nusantara menuturkan,"Sebagai yayasan pengarsipan musik Indonesia, Irama Nusantara selalu merasa kalo lagu-lagu keren masa lalu selalu terpendam tanpa bisa diakses untuk dinikmati orang banyak."
"Upaya kita adalah pengarsipan digital musik populer di Indonesia yang telah dilakukan sejak 2013. Nah melalui mini album 'Lagu Baru dari Masa Lalu' ini, kami berharap lagu-lagu tersebut nggak hanya tersimpan rapi, namun publik juga dapat mendapatkan dampak langsung dari karya legendaris yangdigubah ulangoleh musisi-musisi keren saat ini. "
Senada dengan Gerry, perwakilan MLDSPOTGoardan Saragih, menuturkan bahwa mini album 'Lagu Baru Dari Masa Lalu Volume 1' merupakan upaya nyata dari MLDSPOT dan Irama Nusantara guna melestarikan dan mempopulerkan kembali lagu-lagu legendaris yang pernah berjaya di Indonesia.
"Kami sangat bangga bisa ambil bagian dalam upaya melestarikan serta mempopulerkan kembali karya-karya musisi legendaris Indonesia," ujar Goardan.
"Hal ini bisa menjadi pesan bagi generasi yang lebih muda bahwa Indonesia memiliki warisan musik yang sangat banyak dan juga dapat menjadi referensi untuk menciptakan karya berkualitas di masa mendatang. Ke depannya, kami juga berharap dapat bekerjasama dengan berbagai pihak demi turut menginspirasi dunia musik Indonesia,”lengkapnya.
Baca Juga: Vaksinasi Warga Lancar, Negara Slovenia Kini Bebas Corona
Proses kurasidalam album ini melibatkan Irama Nusantara dengan bareng MLDSPOTyang sepakat untuk mengangkat temaIndonesian City Pop. Tema tersebut diangkat karena city popmenjadi fenomena unik yang hadir kembali sebagai produk budaya populer di kalangan anak muda kota besar di Indonesia.
Mini Album ini terdiri dari lima lagu era 80-an yang dianggap sangat merepresentasikan gayamusik tersebut, serta untuk membangkitkan kesadaran anak muda kalo lagu-lagu Indonesia di masa lalu sangat keren dan layak untuk dikonsumsi.
Menariknya, lima lagu tersebut dibawakan dan diaransemen ulang oleh para musisi-musisi keren sepertiAndien, Aya Anjani, Dhira Bongs, Kurosuke, Vira Talisa, Mondo Gascaro dan jawara MLDJAZZPROJECT musim perdana, Adoria.
Di track pertama, terdapat lagu 'Walau Dalam Mimpi 'ciptaan David Mesakh yang sebelumnya dipopulerkan oleh Ermy Kulit. Kali ini, tembang lawas tersebut dinyanyikan ulang oleh musisi beraliran explorative pop asal Bandung, Dhira Bongs.
Pada lagu kedua, single 'Senja dan Kahlua'milik grup band Transs yang digawangi oleh nama – nama tenar seperti Fariz RM dan Erwin Gutawa kini dibawakan kembali oleh Kurosuke.
Baik Dhira maupun Kurosuke sangat antusias dalam proyek ini sehingga hasilnya pun sangat mengejutkan, Balutan gaya musik elektronik kontemporer Dhira dan Kurosuke memberikan kesegaran untuk lagu yang populer di dekade 1980-an ini.
"Walau Dalam Mimpi pas banget buat gue karena pernah gue pake juga buat referensi pas bikin bassline di lagu gue 'Sungguh Terlalu,'" jelas Dhira.
"Kalo versi tante Ermy dibawakan dengan versi riang gembira, gue coba gubah lagu ini seperti berada dalam mimpi dalam tidur yang mengawang-ngawang. Gue juga berharap bisa bawain lagu ini di atas panggung, someday."
Baca Juga: Lebih Dekat dengan City Pop, Genre Musik Lawas yang Kembali Digandrungi Remaja
Selanjutnya, di nomor ketiga terdapat lagu 'Terbanglah Lepas'kepunyaan mendiang pentolan God Bless, Yockie Suryoprayogo.
Yang menarik, karya ini ni dinyanyikan ulang oleh sang buah hati, Aya Anjani bersama denganParlemen Popyang tetap mempertahankan nuansa kemegahan yang ada di lagu aslinya.
Lalu, pada lagu keempat, giliran kolaborasi Vira Talisa dengan jawara kontes MLDJAZZPROJECT musim perdana, ADORIA, berbuah apik dalam membawakan “Dunia Yang Ternoda”-nya Jimmie Manopo.
Kemudian ada Mondo Gascaro dan Andien yang sukses mengemas duet masyhur, Chrisye - Vina Panduwinata dalam'Kisah Insani'.
"Sebelum gue bisa dikasih tau lagunya, gue udah menyetujui proyek ini sebelumnya. Terlebih karena gue bisa berkesempatan untuk kolaborasi bareng Mondo (Gascaro)."
"Setelah tau akan bawain 'Kisah Insani', gue cukup menanyakan mengingat vibe gue dan Vina Panduwinata sangatlah berbeda. Tapi gue sangat percaya dengan apa yang Mondo lakukan."
Tak main-main, proses mastering mini album ini dilakukan di Abbey Road Studios, London oleh Frank Arkwright.
“Karena saat ini semuanya serba online, kami mengambil kesempatan untuk melakukan mastering di studio terbaik di dunia yakni Abbey Road Studios dan ditangani oleh Frank Arkwright dikarenakan kesesuaian portfolio kerja dia yang bisa dibilang memiliki korelasi dengan gaya musik yang tertuang di mini album ini,” tutur Gerry melanjutkan.
Baca Juga: Dimas Djay Mau Pendidikan Kita Punya Kurikulum Sampah Biar Anak Muda Makin Sadar Lingkungan
Selainitu, visualisasi mini album ini dipercayakan kepada (Lab) Rana, sebuah laboratorium fotografi analog yang bermarkas di Kemang Raya, Jakarta yang didirikan oleh Fadli Aat, salah satu dari duet disc-jockey kenamaan ibu kota, Diskoria.
Fadli Aat ditemani olehempat fotografer lainnya yaitu Syahril Zulkarnain, Sava Arum, Yassereno Omar H, dan Arief Wahyudi, yang masing-masing menginterpretasikan ulang setiap lagunya melalui karya fotografi analog.
Baca Juga: Arsip Skena Bawah Tanah Bandung, 'GELORA: MAGNUMENTARY OF GEDUNG SAPARUA' Tayang Hari Ini!
Untuk itu, tunggu apa lagi nih nikmati mini album 'Lagu Baru dari Masa Lalu, Vol. 1' di bawah. Atau kalian bisa juga beli rilisan fisiknya di sini.