HAI-Online.com – Pernahkah kalian denger istilah ‘gaslighting’ dalam sebuah hubungan?
Buat yang belum paham gaslighting secara umum didefinisikan sebagai bentuk manipulasi psikologis berkelanjutan yang menyebabkan korban mempertanyakan atau meragukan kewarasan, penilaian, dan ingatannya.
"Intinya, gaslighting adalah pelecehan emosional," jelas seorang psikoterapis, Jeremy Bergen, MS, LCPC, sebagaimana dilansir dari Kompas.com pada Kamis (1/4/2021).
"Ini adalah taktik yang digunakan salah satu pasangan dalam upaya untuk mengerahkan kekuasaan, mendapatkan kendali, dan menimbulkan kerusakan emosional di pihak lain," imbuh dia.
Menurut Bergen, gaslighting adalah bentuk pelecehan emosional yang berbahaya karena menyebabkan kita mempertanyakan pengalaman kita, sehingga sulit untuk mengidentifikasi tanda-tanda peringatannya.
Baca Juga: Cara Mengetahui Kepribadian Diri Berdasarkan Bentuk Jari Tangan
Tanda-Tanda Gaslighting
Jadi kalian mesti waspada nih sama yang namanya gaslighting. Langkah awal, kenali dulu deh tanda-tanda seseorang melakukan gaslighting di bawah ini.Membuat kita mempertanyakan persepsi tentang realitas
Tanda utama gaslighting adalah pasangan selalu mengatakan apa yang kita lihat, alami, dan rasakan itu bukan sebuah fakta. Kita pun jadi mempertanyakan diri sendiri.Suka berbohong
Menurut Bergen, kebohongan pasangan dirancang untuk memanipulasi agar dia dapat mengendalikan kita.Jika dia mungkin membuat kita bersemangat, Bergen menyarankan kita untuk bertanya pada diri sendiri. Apakah dia secara konsisten membuat kita mempertanyakan pemikiran dan pengalaman tentang berbagai hal?
Apakah kita menangkapnya dalam kebohongan?
Membuat kita merasa nggak aman
Untuk mendapatkan kendali dan kekuatan, pasangan memanfaatkan perilaku gaslighting dan membuat kita merasa nggak aman.Dia juga nggak segan menghancurkan kita. Oleh sebab itu, kenali tandanya. Misalnya, apakah pasangan selalu mengatakan hal yang buruk atau membuat kita hancur dengan perlakuannya.
Jika ya, maka itu adalah gaslighting.
Mencoba menjauhkan kita dari orang-orang yang kita sayang
Gaslighting ditandai dengan perilaku pasangan yang mencoba untuk menjauhkan kita dari orang-orang yang kita sayang. Kita pun merasa terisolasi."Hal tersebut dilakukan agar dia bisa mengontrol kita. Dia ingin memisahkan kita dengan orang-orang yang kita sayang melalui konflik," ujarnya.
Alasan gaslighting terjadi Orang mencari kekuasaan dan kendali dalam hubungan karena berbagai alasan, sehingga rasionalisasi untuk gaslighting bervariasi dari setiap kasus.
Percaya ini satu-satunya cara untuk mempertahankan hubungan
Bergen mengatakan, dalam beberapa kasus, gaslighting adalah cara untuk mencoba menjaga seseorang di dalam sebuah hubungan. Sayangnya, cara itu sering kali bersifat sangat kasar.Merasa lebih baik jika memiliki kendali atas orang lain
Gaslighting juga umumnya timbul akibat perasaan ingin mengendalikan orang lain. Dan, hal itu membuat dia merasa lebih baik tentang dirinya.Menurut Bergen, ada sejumlah besar penelitian yang menunjukkan bahwa ada orang yang benar-benar senang memiliki kendali atas orang lain.
Terus gimana, dong, cara kita menghindari perilaku gaslighting dalam sebuah hubungan?
Nah, langkah pertama dalam memulihkan diri dari gaslighting adalah berkomitmen untuk menghindari siklus yang toksik ini.Jangan biarkan rencana kita digagalkan oleh perilaku kekerasan, yang kemungkinan besar akan meningkat setelah mengetahui niat kita untuk keluar dari hubungan tersebut.
Baca Juga: Jadi Korban Ghosting? Psikolog UGM: Berhentilah Ngejar Orangnya!
Siapin diri untuk ini, dan juga usahakan untuk tetap selangkah lebih maju dalam pola tersebut itu. Berikut beberapa tips tambahan yang dapat membantu kita menghindari perilaku gaslighting dari pasangan.
Mintalah bantuan dari seseorang di luar hubungan
Pertama dan terpenting, nggak disarankan untuk berbicara dengan pasangan tentang perilaku gaslighting. Karena dia akan memberi tahu kita bahwa apa yang kita lihat bukanlah apa yang sebenarnya kita lihat.Dia ingin mempertahankan kendali dalam dinamika kekuasaan. Maka kita sebaiknya menghubungi teman, anggota keluarga, atau rekan kerja tepercaya untuk membuktikan perilaku gaslighting pasangan terhadap kita Korban gaslighting biasanya merasa terisolasi dan telah dimanipulasi untuk percaya bahwa pasangan adalah satu-satunya orang yang memahaminya.
Berkonsultasi dengan terapis
Meskipun berbicara dengan orang yang kita sayangi adalah terapi, kita mungkin memerlukan nasihat dari pihak ketiga yang nggak memihak, seperti psikolog atau terapis.Berkonsultasi pada ahli nggak hanya dapat membimbing kita keluar dari hubungan tersebut, tetapi juga memastikan kita nggak tergelincir kembali ke dalam siklus toksik.
Kita bisa mempertimbangkan terapi bersama pasangan, namun pastikan untuk memesan sesi pribadi. Terapi jangka panjang dan teratur dengan profesional yang berkualifikasi juga diperlukan untuk membekali kita agar dapat melepaskan diri dari hubungan yang beracun.
Baca Juga: 5 Posisi Tidur Yang Bisa Cerminkan Kepribadianmu, Kamu Yang Mana?
Terlebih, membangun jembatan yang kokoh antara kesalahan langkah di masa lalu dan kesuksesan di masa depan nggak mungkin terjadi hanya dalam satu sesi saja.
Fokusin pada diri sendiri
Keluarlah dari kebiasaan dengan terlibat dalam aktivitas yang kita sukai atau pernah kita sukai. Sebagai contoh, pergi mendaki, menulis jurnal, memasak makanan yang menenangkan atau apa pun yang diperlukan untuk membuat kita merasa utuh kembali.Arahkan perhatian yang sangat dibutuhkan pada hubungan apa pun yang mungkin nggak berhasil, dan bukalah diri untuk bertemu orang baru.
Percaya pada insting
Sekarang dan selalu, putuskan untuk memperhatikan intuisi dan ikuti naluri kita "Jika kita merasa pasangan telah melakukan gaslighting, maka kita nggak perlu mempertanyakan pikiran, perasaan, persepsi tentang apa pun," terang Bergen. (*)Baca Juga: Mengakhiri Pacaran dengan Cara Ghosting, Psikolog Bilang Itu Kurang Ajar!
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Waspada, Ini Tanda Pasangan Melakukan Gaslighting"