HAI-Online.com – Mendikbud Nadiem Makarim menyebut pada penerapan sekolah tatap muka nanti bakal ada pembatasan kegiatan bagi siswa, termasuk nggak ada kantin.
Selain itu, kegiatan olahraga dan ekstrakurikuler pada saat sekolah tatap muka terbatas dijalankan.
FYI, SKB 4 Menteri telah mengizinkan sekolah tatap muka,dengan catatan guru dan tenaga kependidikan masing-masing sekolah sudah melakukan vaksinasi Covid-19.
"Kantin, kegiatan olahraga dan ekstrakurikuler nggak diperbolehkan saat masa transisi dua bulan pertama sekolah tatap muka secara terbatas," ucap Nadiem sebagaimana dilansir dari Kompas.com, Kamis (1/4/2021).
Baca Juga: TertarikBelajar Hal Baru? Nih Cobain 7 Bahasa Tersulit di Dunia
Solusinya, siswa maupun warga sekolah harus membawa makanan dan minuman sendiri dari rumah.
"Meskitidak boleh olahraga dan ekstrakurikuler, maka siswa, guru dan warga sekolah lainnya bisa tetap aktivitas fisik di rumah," sebut dia.
Setelah masa transisi dua bulan pertama, maka kantin boleh beroperasi dengan tetap menjaga protokol kesehatan.
"Kegiatan olahraga dan ekstrakurikuler juga diperboleh, asalkan tetap menjaga protokol kesehatan," tegas dia.
Lalu, orangtua juga nggak diperbolehkan menunggu anak-anaknya saat di sekolah.
"Pertemuan orangtua dan peserta didik jugatidak ada, pengenalan lingkungan sekolah juga nggak diperbolehkan. Kalau diperbolehkan saat masa kebiasaan baru," terangnya.
Baca Juga: Guru Udah Divaksin, Pelajar Bisa Masuk Sekolah Juli Mendatang
Sedangkan untukkegiatan belajar di luar sekolah, menurut Nadiem bisa diperbolehkan. Tapi, tetap menjaga protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah.
Dia menegaskan, siswa, guru, dan tenaga kependidikan bisa menjalankan sekolah tatap muka, apabila dalam keadaan sehat dan nggak memiliki gejala Covid-19.
"Orang rumah bagi warga siswa dan guru juga nggak alami gejala Covid-19," ujarnya.
Kuota hanya 50 persen Nadiem menegaskan kuota sekolah tatap muka hanya 50 persen dari total siswa di setiap kelas.
Di samping pembelajaran tatap muka, sekolah juga harus tetap membuka pembelajaran jarak jauh (PJJ) bagi siswa.
"Karena kapasitas sekolah tatap muka hanya 50 persen. Maka akan ada sistem rotasi. Maka dari itu sistem PJJ masih akan ada untuk siswa," jelas Nadiem.
Namun di luar itu semua, keputusan sekolah tatap muka bagisiswa bergantung darikeputusan masing-masingorangtuamereka sendiri.
"Jadi kita kembalikan lagi kepada orangtua, anaknya bisa belajar tatap muka terbatas atau tetap PJJ,"pungkas Nadiem. (*)
Baca Juga: Jerome Polin Sampaikan Cita-citanya ke Mas Menteri, Nadiem Makarim: Boleh Ganti Lho!
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sekolah Tatap Muka, Kegiatan Kantin hingga Ekstrakurikuler Ditiadakan"