Pasien Nol, Orang Pertama yang Terkena Coronavirus Jadi Sumber Informasi Wabah Dunia

Rabu, 04 Maret 2020 | 10:55
The straittimes

Pasien Nol, Orang Pertama yang Terkena Coronavirus Ini Jadi Sumber Informasi Wabah Dunia

HAI-Online.com – Para pakar kesehatan dan pihak berwenang di China sampai sejauh ini belum sepakat soal bagaimana wabahcoronavirus, yang sekarang diberi namaCovid-19 ini bermula.

Lebih jauh lagi, mereka belum tahu, siapa pasien pertama penyakit ini, pasien yang kemudian menyebarkan penyakit.

Namun, ketika terjadi wabah - baik karena virus maupun bakteri - orang pertama yang terkena biasanya disebut sebagai "pasien nol".

Baca Juga: Korban Panik Coronavirus, Ini 6 Masker Ala Ala yang Viral di Warga +62

Seberapa penting mengidentifikasi pasien nol?

Mengidentifikasi orang pertama yang terkena penyakit yang kemudian mewabah dianggap penting karena bisa membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan penting seperti bagaimana, kapan, dan mengapa suatu wabah bermula.

Jawaban-jawaban ini nantinya berguna untuk mencegah orang-orang terkena penyakit dan juga bisa menjadi pembelajaran serta sumber informasi ketika terjadi wabah serupa di masa mendatang.

Apakah kita tahu siapa pasien nol COVID-19

Belum, awalnya, pihak berwenang di China mengatakan kasus pertamavirus corona diketahui pada 31 Desember 2019.

Ketika itu, infeksi yang gejalanya mirip dengan pneumonia tersebut diyakini berasal dari pasar yang menjual hewan dan ikan laut di Wuhan, Provinsi Hubei.

Data statistik yang dikumpulkan oleh John Hopkins University di Amerika Serikat menunjukkan hampir 82 persen dari sekitar 75.000 kasusvirus corona berasal dari kawasan ini.

Dengan kata lain, inilah episentrumvirus corona.

Baca Juga: Disangka Bawa Virus Corona, Restoran Jepang di Paris Jadi Korban Rasisme

Namun, satu kajian yang dilakukan para peneliti China, yang diterbitkan jurnal medis The Lancet, mengklaim kasus pertamavirus coronaterjadi pada 1 Desember, jauh lebih awal dari keterangan resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah.

Dikatakan pula orang yang terkenavirus coronatersebut "tak punya kontak" dengan pasar hewan di Wuhan.

Para saintis mengatakan penting untuk mengetahui asal usul wabahvirus corona.

Wu Wenjuan, dokter senior di Rumah Sakit Jinyintan di Wuhan dan salah seorang penulis hasil penelitian kepada BBC pasien "pertama pertama berusia lanjut dan mengidap Alzheimer".

"Ia [pasien] tinggal sekitar (jaraknya) empat atau lima halte bus dari pasar hewan di Wuhan ... karena ia sakit, jadinya ia tidak keluar rumah," jelas Wu Wenjuan.

Ia menambahkan bahwa tiga orang lainnya menunjukkan tanda-tanda terkenavirus corona, dua di antaranya tidak ke pasar hewan di Wuhan.

Baca Juga: Dokter Spesialis Paru: Nggak Boleh Tisu Basah Jadi Alternatif Pengganti Masker

Meski demikian, peneliti juga menemukan 27 orang dari 41 sampel pasien yang dirawat di rumah sakit pada awal wabah "pernah ke pasar hewan dan ikan laut di Wuhan".

Hipotesis bahwa wabah berawal dari pasar tersebut dan mungkin ditularkan dari binatang hidup ke manusia sebelum menyebar dari manusia ke manusia sangat mungkin diterima, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Jadi, apakah satu orang bisa memicu wabah besar?

Seorang bocah disimpulkan sebagai sumber wabah penyakit Ebola pada 2014-2016.

Pada 2014 hingga 2016 terjadi wabah Ebola di kawasan di Afrika Barat, wabah terbesar penyakit ini sejak pertama kali ditemukan pada 1976.

Catatan WHO menunjukkan bahwa penyakit ini membunuh lebih dari 11.000 dengan angka kasus mencapai 28.000.

Wabah berlangsung selama lebih dari dua tahun dan menyebar ke 10 negara, sebagian besar di Afrika, namun juga ditemukan di Amerika Serikat, Spanyol, Inggris dan Spanyol.

Anak Muda Kebal dari Virus Corona, Asalkan Kuat Antibodinya!

Para saintis menyimpulkan bahwa wabah ini berawal dari satu anak di Guinea.

Mereka mengatakan anak ini mungkin terkena Ebola saat bermain di pohon yang juga menjadi rumah koloni kelelawar.

Para ilmuwan ini melakukan ekspedisi ke desa tempat anak ini tinggal, mengambil sampel dan berbicara dengan warga setempat untuk mengetahui sumber wabah.

Hasil penelusuran ini diterbitkan di jurnal EMBO Molecular Medicine.

Baca Juga: Anak Muda Kebal dari Virus Corona, Asalkan Kuat Antibodinya!

Siapa pasien nol pertama yang dikenal dalam sejarah?

Mary Mallon lebih dikenal dengan 'Typhoid Mary' setelah menginfeksi lebih dari 100 dengan penyakit demam tifus di New York pada awal abad ke-20.

Sebutan pasien nol mungkin pertama kali diberikan kepada warga New York bernama Marry Mallon.

Ia kemudian lebih dikenal dengan sebutan "Typhoid Mary" karena menyebabkan wabah demam tifus di New York pada 1906.

Ia berawal dari Irlandia dan pindah ke Amerika dengan bekerja di keluarga kaya sebagai tukang masak.

Di mana pun ia bekerja, selalu saja ada anggota keluarga yang mengalami demam tifus.

Para dokter menggambarkan Mallon sebagai orang yang sehat.

Ia menularkan penyakit namun ia sendiri tidak menunjukkan tanda-tanda mengidap tifus.

Ada bukti bahwa orang punya "kemampuan yang berbeda dalam menyebarkan virus" dan Mary Mallon masuk dalam kategori orang yang "efektif menularkan penyakit" membuatnya mendapat predikat "super-spreader" atau "si penyebar super".

Ketika itu, demam tifus menimpa ribuan warga New York dengan tingkat kematian 10 persen.

Baca Juga: Yang Harus Lo Ketahui Soal Transisi Sekolah ke Dunia Kerja, Supaya Masa Depan di Genggaman

freepict.com
freepict.com

Ilustrasi Virus Corona

Mengapa ada ilmuwan yang nggak suka dengan istilah pasien nol?

Apakah adil menuding satu orang sebagai penyebab munculnya wabah penyakit?

Banyak pakar kesehatan yang tidak setuju dengan identifikasi pasien pertama yang menularkan penyakit, khawatir orang tersebut akan mengalami akan dianggap sebagai "biang masalah".

Selain itu, identifikasi seseorang mungkin juga tidak sepenuhnya akurat.

Misalnya dalam kasus wabah AIDS. Gaetan Dugas, seorang pramugara berkewarganegaraan Kanada, menjadi sasaran kemarahan setelah dinyatakan sebagai sumber penyebaran AIDS di Amerika pada 1980-an.

Namun tiga dekade kemudian, para saintis menyimpulkan Dugas tak mungkin sebagai pasien pertama AIDS.

Baca Juga: 8 Jenis Makanan Sehat yang Bisa Kamu Santap Untuk Cegah Virus Corona

Kajian pada 2016 menunjukkan bahwa virus penyebab AIDS bergerak dari Karibia ke Amerika pada awal dekade 1970-an.

Istilah pasien nol pertama kali dikenal saat terjadi wabah HIV.

Awalnya, para peneliti memakai istilah pasien o (huruf o), untuk mengacu ke pasien HIV yang berada di luar (bahasa Inggris: outside) negara bagian California.

Peneliti-peneliti lain "salah paham", menyebutnya sebagai pasien nol dan istilah itu bertahan hingga sekarang.(*)

Tag

Editor : Al Sobry