Follow Us

Hampir Dilupain, Ternyata Rajin Menulis Pake Tangan Bikin Otak Cerdas

Ricky Nugraha - Rabu, 24 Oktober 2018 | 16:35
Rajin Menulis dengan Tangan Bikin Otak Kita Makin Cerdas
iStockphoto

Rajin Menulis dengan Tangan Bikin Otak Kita Makin Cerdas

HAI-online.com - Di era modern yang lengkap dengan perangkat teknologi canggih ini membuat makin banyak orang malas menulis menggunakan tangan.

Bayangkan saja, jika ingin mencatat atau menulis sesuatu, banyak yang lebih memilih untuk mengetiknya di ponsel atau laptop karena dianggap lebih praktis. Padahal, menulis dengan tangan memiliki manfaat lebih baik daripada mengetik.

Deborah Dewi, seorang pakar analisis tulisan tangan menjelaskan bahwa rajin menulis dengan tangan akan membuat kemampuan kognitif seseorang semakin terasah.

Baca Juga : Jangan Ngaku Sultan Kalo Nggak Punya Stik PS4 Berlapis Emas Ini!

“Ada perbedaan yang sangat signifikan antara memproses informasi dengan diketik dan ditulis. Tentu semakin sering seseorang menulis, bukan mengetik, maka area kognitif di otaknya semakin terasah," ungkap Deborah dalam sebuah workshop yang dilansir dari Kompas.com.

Menurutnya, seseorang yang menulis dengan tangan juga akan memiliki memori otak yang lebih baik. Alasannya adalah karena ketika seseorang mengetik sesuatu dalam sebuah perangkat, bagian tubuh yang terlibat cenderung lebih sedikit dan gerakan yang dilakukan lebih sederhana.

Baca Juga: Walau Super Sibuk, Para Atlet Pelajar Ini Punya Prestasi Mengagumkan

Sedangkan jika menulis dengan tangan memiliki gerakan yang lebih kompleks. Bagian tubuh yang bergerak nggak cuma tangan, namun hingga ke bagian lengan. Hal ini lah yang membuat area otak terstimulasi lebih banyak.

Ketika banyak hal kita tuangkan dalam tulisan tangan, maka pikiran nggak akan lagi terasa penuh.

“Pernah merasa blank? Itu karena mind overload. Ini bisa dikosongkan dengan ditulis atau diketik. Tapi jika ditulis akan lebih mudah ingat,” tutur satu-satunya ahli grafolog Indonesia yang bernaung di bawah American Association of Handwriting Analyst (AAHA) dan American Handwriting Analyst Foundation (AHAF) itu.

Setiap manusia memiliki pola tingkah laku, yakni berpikir (thinking), merasa (feeling) dan beraksi (action). Ketika pikiran mampu berjalan dengan baik, maka perasaan dan aksi akan sejalan. Namun sebaliknya, ketika pikiran sudah ruwet, maka akan berdampak buruk pula pada perasaan dan aksi.

Source : Kompas.com

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest