HAI-Online.com – Kalo budaya mencontek siswa saat ujian boleh kalian perdebatkan atau jadiin rahasia yang nggak perlu dibongkar_karena pernah ikut mempraktikannya misalnya, tapi kalo mencontek soal kebaikan lingkungan sekolah, yang ini sih, bisa kita bahas sampai tuntas!
Adalah program Adiwiyata yang dikejar oleh salah satu sekolah terpencil di Banjar baru Kalimantan Selatan.
Pada dasarnya, program ini sangat dibutuhkan untuk mewujudkan warga sekolah yang bertanggung jawab dalam pengelolaan lingkungan hidup untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.Baca Juga : Ngobrol di The Grammy Museum, BTS Bahas Konsep Musik Kehidupan Anak Sekolah
Nah, kalo ada satu tempat yang baik untuk mencari ilmu pengetahuan, belajar norma dan etika yang menjadi dasar sikap manusia, yang tepat dan ideal adalah di sekolah. Kalo program in terus menerus dilakukan, nggak menutup kemungkinan sekolah bisa meraih penghargaan tertinggi dengan meraih tropi emas Adiwiyata Nasional. Wih!
Cerita ini dimulai pada tahun 2000, SMPN 11 Banjarbaru termasuk sekolah terpencil yang nggak diminati warga untuk sekolah di sana. Muridnya persis sejumlah murid di Laskar Pelangi plus satu, jadi Cuma punya 11 murid yang belajar di Jl Golf, Landasan Ulin, Banjarbaru.
Sekarang, sekolah ini menjadi sekolah berprestasi nasional yang muridnya udah mencapai 778 orang.
Rahasia suksesnya ada di tangan dingin H Basriansyah MM MPd, seorang pendidik yang memang patut diacungi jempol. Di mana saja ia ditempatkan mengajar, selalu ada prestasi yang diraih, sehingga nggak heran ia banyak disuka para guru dan murid.
"Tahun 2000 sekolah ini berdiri. Lingkungannya dikelilingi hutan, banyak rawa dan pohon galam. Menuju sekolah ini hanya berupa jalan setapak sepanjang 2 km. Guru cuma ada 6 orang dan anak-anak yang minat sekolah di sini hanya 11 orang," ungkapnya sepereti HAI kutip dari Banjarmasin.tribunnews, Selasa (26/2/2019).
Beberapa calon kepala sekolah nggak ada yang mau ditempatkan di sini. Sudah mah lokasinya 5 Km dari jalan raya, akses jalan ke dalam juga sulit.
Guru Memulai, Murid Meniru!
Tahun pertama itu Basriansyah banyak melakukan penataan fisik sekolah. Tentunya nggak lain biar sekolah ini diminati masyarakat untuk menyekolahkan putra-putrinya di sini.