Follow Us

Sering Ngupil Ternyata Bisa Menyebabkan Penyakit Berbahaya, Kok Bisa?

Bayu Galih Permana - Jumat, 19 Oktober 2018 | 18:21
Hidung
Wikimedia

Hidung

HAI-Online.com - Aktivitas mengupil pasti pernah dilakukan oleh semua orang di dunia ini, bahkan ada beberapa di antara mereka yang menjadikan ngupil menjadi hobi hehe..

Tapi pada tahu nggak sih sob kalau kita keseringan ngupil ternyata bisa menyebabkan beberapa penyakit berbahaya dan juga mematikan?

Jadi menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh ahli klinis dari Liverpool School of Tropical Medicine, Dr Victoria Connor kontak antara hidung dan tangan seperti ngupil bisa menyebarkan bakteri berbahaya yang bernama pneumokokus.

Connor sendiri mengatakan bahwa infeksi yang diakibatkab oleh bakteri mematikan itu bertanggung jawab atas meninggalnya 1,3 juta anak tiap tahunnya.

Baca Juga : Riyad Mahrez Kirim Pesan Khusus ke Rizky, Bocah Korban Gempa Palu

Tingginya kematian yang terjadi akibat pneumokokus menurut Connor disebabkan oleh rendahnya pemahaman tentang penyebaran bakteri yang satu ini.

"Pemahaman tentang penyebaran bakteri pneumokokus masih rendah, maka dari itu kami ingin mengetahui bagaimana cara penyebarannya," kata Conor yang juga bekerja di Rumah Sakit Royal Liverpool itu.

Setelah melangsungkan sejumlah penelitian, Connor dan timnya berhasil menemukan bahwa pneumokokus dapat berpindah dari tangan masuk ke hidung saat kita melakukan aktivitas mengupil atau sekedar menggosokkan tangan ke hidung.

Buat kalian yang belum tahu, bakteri pneumokokus ini bisa mengakibatkan berbagai macam penyakit mematikan di antaranya meningitis, paru-paru basah, dan infeksi telinga tengah.

Baca Juga : Nggak Banyak yang Tahu, Ini Alasan Cristiano Ronaldo Ogah Punya Tato

Untuk mencegah hadirnya bakteri tersebut, Conor pun menyarankan agar kita selalu menjaga tangan tetap bersih sehingga resiko yang muncul bisa berkurang.

Hmm, udah tahu kan sekarang sob! Makanya mulai saat ini kalo mau ngupil seperlunya aja deh nggak usah sering-sering. (*)

Source : Kompas.com, New York Post

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

Latest