Follow Us

Cerita Pilot yang 'Diselamatkan' Anthonius Gunawan Agung di Hari Terakhirnya Terbang dengan Batik Air

Bayu Galih Permana - Minggu, 30 September 2018 | 16:30
Menara ATC di bandara Mutiara, Palu yang mengalami kerusakan akibat gempa.
Istimewa

Menara ATC di bandara Mutiara, Palu yang mengalami kerusakan akibat gempa.

HAI-Online.com - Momen dramatis dialami oleh pilot penerbangan Batik Air penerbangan ID6231, Capt. Ricosetta Mafella, ketika pesawat yang diawakinya takeoff saat gempa bumi melanda Palu pada Jumat (28/9).

Dilansir dari Kompas Tekno, cerita dari Capt. Fella ini dituliskan oleh rekannya, Vincent Herdison yang beredar pada sejumlah grup percakapan instan dan sudah dikonfirmasi langsung kepada Pilot Batik Air itu.

Pada Jumat itu, Capt. Fella akan menjalankan hari terakhirnya terbang di Batik Air karena dua hari setelahnya doi sudah akan kembali ke Lion Air.

Buat kalian yang belum tahu, jadi Batik Air dan Lion Air itu merupakan maskapai penerbangan yang tergabung dalam Lion Group.

Sesaat sebelum keberangkatan dari Bandara Mutiara Sis Al-Jufrie, Capt. Fella meminta quick handling, sesuatu yang nggak biasa diminta olehnya kepada ground handling.

"Entah kenapa kayak diingetin harus buru-buru terbang," tulisnya.

Baca Juga : Wajib Tahu! Ini Dia Langkah Penyelamatan Diri Saat Terjadi Bencana

Saat mendapat izin untuk takeoff, pesawat mulai rolling di runway, Capt. Fella merasakan pesawat bergerak ke kanan dan kiri, getaran terasa mendatar, bukan vertikal dan mengira guncangan itu disebabkan permukaan runway yang bergelombang.

"Tetapi karena di cockpit fokus untuk airborne phase, jadi tetap dilaksanakan karena nggak mengganggu," tulisnya.

Setelah pesawat mengudara, awak Batik Air ID6231 menghubungi tower, sesuai prosedur yang berlaku, namun saat itu sudah nggak ada jawaban dari menara ATC bandara Palu.

Panggilan ke tower ATC Palu dilakukan beberapa kali, namun hasilnya nihil sob, tetap nggak ada jawaban.

Source : Kompas.com, Instagram

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

Latest