Mengutip Telegraph.co.uk, saat menonton tayangan kekerasan, bagian orbito-frontal di otak cenderung tak banyak bereaksi. Bagain otak tersebut bertugas untuk mengontrol emosi dan kontrol diri. Tekanan darah mereka pun justru rendah saat nonton.
Baru setelah film selesai, aktivitas di otak para orang agresif meningkat
Penelitian lain yang dilakukan oleh University of Alabama menyebutkan bahwa efek film kekerasan itu nggak serta merta langsung muncul. Tapi hasrat untuk melakukan sesuatu yang agresif tetap nempel di kepala
Tayangan kekerasan juga menimbulkan efek lain pada anak-anak, seperti yang dibuktikan oleh Children and Families Research Centre. Menurut mereka, efeknya adalah anak bakal menganggap dunia ini nggak ada simpatinya, berbahaya, dan mengerikan.
Lewat fakta-fakta ini, HAI nggak bermaksud mempengaruhi kalian untuk menjauhi tayangan kekerasan loh, bro. HAI cuma pengen kalian lebih hati-hati dan punya kontrol diri yang kuat.
Jangan lakukan sesuatu yang membahayakan!